Kalau sekarang dapat 100 vote sebelum 24 jam, update lagi Kamis.
Kalau enggak, Jumat, ya! 😍
Nanggung banget, Guys!
Air bercampur serpihan makanan menyembur cukup banyak dari mulut Sri. Baunya agak menyengat menyiratkan makan itu sempat berada ke lambung cukup lama. Dengan tergesa aku memiringkan, menepuk-nepuk punggung dan membantunya menyelesaikan muntahnya agar lebih lega. Tak kupedulikan bajuku yang kini belepotan dan kotor.
Setelah Sri agak tenang, kubawa ke kamar mandi dan kubuka bajunya perlahan. Aku pun melepas bajuku dan membilasnya sekenanya. Bagian kotor di tubuh Sri kulap dengan handuk lembab dan air hangat. Tubuhnya ternyata masih hangat meski sudah tidak sepanas tadi siang.
Aku pun terpaksa hanya mengenakan dalaman saat keluar kamar mandi dan masuk ke kamar untuk mengganti baju Sri. Anak itu sudah lebih tenang dan kini terbaring lemah di kasur.
Aku menarik napas lega. Kuperiksa suhunya. Tidak terlalu demam. Hanya 37,6. Akan kuamati dulu sementara. Semoga hanya muntah karena kekenyangan makan. Tadi sore, dia makan dan minum susu cukup banyak setelah kubuatkan macaroni schotel dengan campuran kornet.
Besok pagi-pagi, aku akan ke rumah sakit memeriksakannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
END Rahim untuk Suamiku
Tiểu Thuyết Chung[18+ NOVEL DARK RELIGI] Darah yang membasah tak jua membuatmu peduli. Nyawaku mungkin sudah tak lagi berarti. Kau inginkan keturunan yang akan menyelamatkanmu di dunia dan akhirat. Namun, rahimku tak lagi mampu memenuhi keinginanmu. Ia pergi dituka...