"Berhentilah merajuk padaku dan kembalilah bekerja. Kalau besok kau masih tidak bekerja, aku akan keapartmentmu dan menyeretmu dari sana."
Jung Jaehyun
Taeyong melengkungkan bibirnya kebawah, merasa terharu dengan pesan singkat Jaehyun yang tidak ada manis-manisnya itu. Tapi itu menunjukkan bahwa pria itu tidak memecatnya dan masih membutuhkan kinerjanya disana.
"Sajangnim, tak kusangka kau baik sekaliiii!!!" teriak Taeyong dengan girang sembari memeluk kotak besar itu. Itu semua adalah pakaian mahal yang harganya cukup membuat Taeyong menganga. Walau dirinya terlahir dengan keluarga yang berkecukupan tapi Taeyong tidak sekaya Jaehyun.
Jaehyun itu seperti uang berjalan bagi Taeyong, pria itu termasuk jejeran pengusaha terkaya di Korea Selatan. Sudah tampan, kaya, pintar, sexy dan hot. Ugh, sempurna sekali! Tapi bukankah Taeyong benci dengan Jaehyun?
Sudahlah, kemarahan Taeyong hilang entah kemana kepada Atasannya itu karena paket kotak ini. Katakan saja dirinya mata duitan. Tak apa, karena memang begitu kenyataannya.
Dengan senyum malu-malu mengambil kartu yang berisi pesan singkat dari Jaehyun."Ihh, iya-iya aku tidak merajuk lagi." ucapnya sembari mengerucutkan bibirnya lucu. "Cih, dasar! Ada maunya saja kau baik padaku."
Menepuk keras kotak itu dengan gemas, "Ah, aku harus mengirim pesan kepada si jelek itu bukan?" gumamnya. Taeyong beranjak untuk mengambil ponselnya didalam kamar dan kembali menuju ruang TV nya.
"Apa pesan yang bagus ya?" gumam Taeyong, memikirkan kata-kata yang pas untuk dikatakan kepada Jaehyun. Taeyong berjanji tidak akan menggunakan kata-kata yang kasar lagi. Kalau dirinya ingat dengan janjinya, tentu saja.
"Sajangnim yang terhormat, terimakasih atas hadiah yang Anda berikan kepada Saya. Saya sangat menghargainya, dan terimakasih atas kesempatan kedua yang Anda berikan. Saya akan lebih bekerja keras." merasa sudah layak untuk dikirim, Taeyong menekan tanda send untuk Jaehyun.
Tersenyum lebar sembari melihat kotak yang tergeletak dengan indahnya diatas meja. Tapi bunyi dari ponselnya tanda pesan masuk membuyarkan senyum Taeyong.
CEO JUNG CRAZY JAEHYUN
Kau ingin berterimakasih atau sedang melayangkan sumpah serapah lagi padaku?
Taeyong mengernyit melihat balasan pesan dari Jaehyun, kenapa balasan pesan Jaehyun seperti itu? Apa sekarang dirinya berterimakasihpun salah dimata pria tinggi itu?!
Dengan hati yang kembali kesal Taeyong kembali membaca pesan yang dikirimnya dengan seksama, karena dirinya yakin sudah benar mengetik pesan itu.
"Sajangnim yang bajingan, terimakasih atas hadiah yang Anda berikan kepada Saya. Saya sangat menghargainya, dan terimakasih atas kesempatan kedua yang Anda berikan. Saya akan lebih bekerja keras."
Taeyong sedikit mengernyit ketika selesai membaca ulang pesannya sendiri. Ada yang sedikit mengganjal disana.
"Bajingan?" gumamnya bingung, beberapa detik kemudian matanya melotot besar, "BAJINGAN?! KENAPA BISA AKU MENGETIK BAJINGAN?!!!" teriak Taeyong nyaring.
"TAPI BAGAIMANA BISA?! KURASA AKU TIDAK MENGETIK SEPERTI ITU TADI!!!" serunya heboh. Astaga ada apa dengan ponselnya?! Sekarang bukan dirinya yang gila tapi ponselnya juga.
Dering ponsel membuat Taeyong terkejut, tertulis nama sang Atasan dilayarnya. Taeyong mengusap wajahnya kasar, berdehem pelan kemudian mengangkatnya.
"H-halo Sajangnim." ucap Taeyong terbata, menggigiti jarinya gugup. Ini pertama kalinya Taeyong berbicara dengan Jaehyun setelah pertengkaran mereka kemarin.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Crazy CEO (JAEYONG) ✔️
Romance{COMPLETE} "I still can't believe that My Crazy CEO is my husband." •JaeyongArea. •BxB •Homophobic? Jangan mampir ya~
