PART 36

56.6K 3.2K 408
                                        

Temaram lampu yang sengaja Jaehyun atur sedemikian rupa menambah kesan romantis bagi mereka yang tengah bercumbu mesra diranjang besar milik Jaehyun.

Kemeja Jaehyun sudah tanggal entah dimana, tak ada pembicaraan yang terdengar, hanya suara adu mulut dengan kecipak basah dari saliva mereka yang beradu satu.

Taeyong yang berbaring dengan Jaehyun menindih setengah tubuhnya dari samping sembari mencumbunya adalah hal yang indah yang mereka lakukan, jangan lupakan Jaehyun yang bertelanjang dada.

Taeyong suka menyentuh kulit tubuh Jaehyun, merasakan otot-otot yang mencuat kekar ditubuh Jaehyun, tangannya bahkan tak berhenti menyentuh tatto Jaehyun yang terukir namanya dan berkelana pada kotak-kotak yang tercetak rapi diperut Jaehyun.

"Sshh, Sayang." Jaehyun mendesis pelan ditengah-tengah cumbuan mereka.

Tautan bibir mereka terlepas tak menghentikan Jaehyun untuk tetap mencium Taeyong, dari wajah cantik itu Jaehyun kecup perlahan setiap jengkalnya hingga turun menuju rahang dan leher mulus Taeyong.

Hanya kecupan dan jilatan singkat, Jaehyun tak ingin membuat tanda. Masih ingin hidup dengan tenang lebih tepatnya.

Tangannya tak ingin diam begitu saja, sedari tadi tangan Jaehyun terus mengelus permukaan perut dan pinggang Taeyong yang begitu ramping dan halus. Jaehyun jadi penasaran, perawatan apa yang Taeyong gunakan hingga kulitnya semulus itu?

Jari-jari besar Jaehyun merambat naik, melepas kancing piyama Taeyong satu-persatu dengan jahil, bibirnya tak berhenti menjamah kulit leher Taeyong yang hanya diam menutup erat matanya.

Saat seluruh kancing piyama Taeyong terlepas, Jaehyun memberi jarak untuk menatap Taeyong. "Kau yakin? Aku bisa berhenti kapanpun kau ingin." tanyanya dengan suara serak.

Taeyong mengalungkan lengannya pada leher Jaehyun dengan malu-malu, "L-Lanjutkan..."

Tak ada lagi yang bisa Jaehyun katakan untuk menolak Taeyong yang terlihat begitu pasrah dibawahnya, piyamanya terbuka lebar menampilkan tubuh putih nan ramping milik Taeyong.

Jaehyun sudah pernah melihat tubuh itu, hanya saja rasa ingin mengumpat tetap muncul. Taeyong terlalu indah untuk dilewatkan, rasanya Jaehyun ingin memberi reward pada dirinya sendiri karena tahan untuk tidak menerjang Taeyong selama ini.

Saat jari Jaehyun mendarat pada puting pink milik Taeyong, tubuh itu spontan menjengit menghindar dari sentuhan jari Jaehyun, terlalu sensitif untuk Jaehyun bertingkah agresif. Jadi dengan perlahan Jaehyun mencoba membiasakan puting Taeyong digesek pelan oleh jempolnya.

Kecupan-kecupan singkat Jaehyun bubuhkan saat jarinya memilin puting Taeyong yang sepertinya makin sensitif untuk dirinya sentuh, terlihat dari ekspresi Taeyong yang menggigit bibirnya dan kaki mengapit pahanya.

Jaehyun menarik dagu Taeyong kebawah agar gigitan bibir Taeyong terlepas, "Jangan digigit, nanti berdarah, Sayang."

"Just moan my name." bisik Jaehyun bersamaan dengan menanggalkan celana panjang beserta celana dalam Taeyong.

Taeyong menutup rapat matanya karena terlalu malu saat Jaehyun menjauh dari tubuhnya hanya untuk memandang tubuh telanjangnya dengan pandangan memuja, Taeyong terlalu malu.

"You're so...fucking beautiful." jika saja tubuh Jaehyun seperti es krim, mungkin detik ini juga dirinya akan meleleh karena melihat akan betapa panasnya tubuh Taeyong meski hanya dipandang.

"How can i get an angel as beautiful as you?" mata Jaehyun benar-benar tidak berkedip sama sekali.

Taeyong terkikik pelan dan menutup wajahnya dengan kedua tangannya, "Berhenti menggombal~" rengeknya malu.

My Crazy CEO (JAEYONG) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang