Taeyong menggeliat dalam tidur saat cahaya matahari mulai merengsek masuk dari tirai yang sedikit terbuka.
Tangannya meraba kearah samping dan terasa kosong, dahinya mengernyit. Kalau tidak salah dirinya tadi malam tidur bersama Jaehyun? Apa hanya mimpi?
Taeyong membuka matanya, matanya mengitari ruangan. Benar, ini adalah kamar tamu.
Sekali lagi sedikit membangunkan tubuhnya, menumpu tubuhnya pada kedua siku. Saat matanya melihat sebuah koper terbuka helaan nafas keluar dari bibirnya.
"Aku tidak bermimpi." ujarnya kembali menghempaskan tubuhnya pada ranjang dengan mata terpejam.
Beberapa saat matanya kembali terbuka, "Berarti aku memang bertunangan dengan Sajangnim?" cicitnya dengan mata menerawang keatas.
Kepalanya menoleh kesamping, meraba lagi sisi disampingnya dengan mata menatap liar kesana-kemari. Mencari orang yang sebelumnya menempati itu.
"Kemana dia?" suara serak khas bangun tidur itu sedari tadi berbicara sendirian.
Dengan malas Taeyong beranjak dari ranjang, berjalan menuju kamar mandi untuk mencuci wajahnya.
Tak perlu waktu lama, Taeyong sudah kembali dengan wajah yang cukup segar. Langkah kakinya berjalan keluar kamar, Taeyong mengintip dari lantai atas. Tapi terasa sunyi dibawah sana.
Taeyong memutuskan untuk turun secara langsung, kakinya menapaki anak tangga satu-persatu, sekali lagi mengernyit melihat keadaan yang cukup sunyi.
Saat seorang Pelayan dirumahnya muncul, Taeyong menghentikannya. "Dimana semua orang?"
"Tuan dan Nyonya berada dihalaman belakang, Tuan Muda."
Taeyong mengangguk, sedikit menggaruk lehernya. "Oh begitu, lalu... Sajangnim?" suaranya memelan diakhir.
"Tuan Jung?" Taeyong mengangguk pelan, "Tuan Jung menunggu Tuan Muda dimeja makan untuk sarapan."
"Ah iya..." sahut Taeyong sedikit canggung, membiarkan Pelayan itu pergi setelah membungkuk sopan.
Jaehyun menunggunya? Dengan rasa penasaran Taeyong melangkah menuju meja makan, dan benar saja disana sudah ada Jaehyun duduk dengan mengutak-atik ponselnya.
Tak menyadari kehadiran Taeyong sama sekali, "Seharusnya Sajangnim membangunkanku." ucap Taeyong, menarik kursi dan duduk didepan Jaehyun.
Pria itu menaruh ponselnya dan menatap Taeyong, "Tidurmu terlihat nyenyak, aku tak tega membangunkanmu." sahutnya dengan senyuman tipis.
Taeyong menatap Jaehyun lekat, terlihat sangat berbeda. Biasanya pria itu sangat minim ekspresi bahkan terkesan datar, tapi dari tadi malam Taeyong melihat sisi Jaehyun yang lain.
"Kenapa menatapku begitu?" tanya Jaehyun bingung, Taeyong benar-benar menatapnya lekat. Jaehyun jadi salah tingkah!
"Hanya saja Sajangnim terlihat berbeda dari biasanya." sahutnya tanpa mengalihkan tatapannya.
Kernyitan muncul didahinya, sepertinya tak ada yang berubah dari Jaehyun. "Apanya yang berbeda?"
"Sajangnim... Lebih berekspresi dari biasanya."
"Jadi biasanya aku selalu datar?" ulang Jaehyun mencoba memastikan maksud Taeyong.
"Begitulah...?" ujar Taeyong dengan nada sedikit ragu.
Jaehyun berdecih sinis, "Cih! Tak tau saja kau, pipi dalamku sering terluka karena menahan senyum melihatmu. Dasar manusia tidak peka!" gerutunya pelan.
Taeyong menahan senyumnya melihat Jaehyun mengomel pelan, "Digigit?" godanya.
"Bukan. Dijilat olehmu." balas Jaehyun seraya mengedipkan matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Crazy CEO (JAEYONG) ✔️
Romansa{COMPLETE} "I still can't believe that My Crazy CEO is my husband." •JaeyongArea. •BxB •Homophobic? Jangan mampir ya~