PART 16

54K 5.6K 815
                                    

"LEE TAEYONG!!!"

Jantung Jaehyun rasanya ingin lepas melihat Taeyong yang terjengkang kebelakang bersama kursinya diluar sana. Tanpa memperdulikan Rose yang masih menggodanya, Jaehyun berlari secepat kilat menuju kearah Taeyong.

Terlihat Irene yang heboh membantu Taeyong yang posisinya terbalik sekarang, "Astaga Lee Taeyong! Kau itu kenapa?!"

"Sunbae... Aku..." mata Taeyong hanya memandang kosong kearah langit-langit kantor. Mengingat kepalanya yang terbalik kebawah.

Irene menepuk kesal lengan Taeyong. "Ya! Kau kenapa?! Jangan membuatku takut!" Irene berusaha membangunkan Taeyong, tapi tubuh Taeyong berat sekali.

Jaehyun datang dan menghentikan kegiatan Irene, "Biar aku saja, Irene."

Tanpa membutuhkan banyak tenaga, Jaehyun mampu menarik kursi Taeyong beserta tubuh mungil yang masih berada ditempat dengan satu tangannya. "Kau kenapa? Bagaimana bisa terbalik seperti ini?" tanya Jaehyun dengan khawatir.

Jaehyun berjongkok dihadapan Taeyong yang masih diam, memasang wajah bodohnya. Mengecek apakah ada kerusakan pada kursi Taeyong. "Hhh, bahkan kaki kursimu patah. Jangan dipakai lagi, pakai yang baru saja."

Irene yang mendengar itu dengan cepat menelpon para staff yang menyediakan kebutuhan Kantor.

"S-Sajangnim?"

Jaehyun mendongak mendengar cicitan pelan dari Taeyong, "Hm?"

"Bisa mundur sedikit? A-aku tidak bisa bernafas." ucap Taeyong dengan terbata, matanya menatap kearah lain dengan tangan sedikit mendorong bahu Jaehyun.

Rose yang sedari tadi melihat peristiwa itu berdecak, "Ck! Heboh sekali. Sekretarismu seperti pembuat onar disini." ucapnya dengan sinis, menatap Taeyong yang mentalnya sepertinya sedang terguncang.

"Ini undangan pesta untuk Jaehyun. Aturkan jadwal untuknya." ucapnya dengan angkuh, seraya melemparkan undangan yang sempat ingin diberikannya pada Jaehyun.

Irene menatap sinis kearah Rose yang melenggang pergi dengan dagu terangkat. "Dasar wanita gila!"

Jaehyun memegang kepala belakang Taeyong, "Kepalamu sakit? Kau tak apa?"

"T-Tidak apa." Taeyong masih mengalihkan pandangannya kearah lain.

Helaan nafas keluar dari bibir Jaehyun, lagipula ada apa dengan Taeyong hingga bertingkah seperti itu pikirnya. "Kau membuat jantungku terasa lepas, Taeyong."

"Sajangnim juga membuat jantungku terasa lepas." ucap Taeyong masih dengan suara yang begitu pelan.

"Hah? Aku?" Jaehyun memasang wajah bingung. Apa salahnya?

"Jika Sajangnim terlalu dekat aku mungkin akan pingsan sebentar lagi." sahut Taeyong lagi, matanya selalu melarikan pandangan kearah lain.

Irene menatap Taeyong dengan khawatir, takut jika rekan kerjanya itu semakin tidak waras. "Sebaiknya Sajangnim sedikit menjauh, saya takut Taeyong benar-benar pingsan. Tadi saja dia sudah seperti orang gila."

"Benarkah?" Jaehyun mengernyikan alisnya, "Kurasa dia memang sedikit gila."

Irene mendelik pada Jaehyun tanpa sadar. Sedangkan Taeyong mengepalkan tangannya, menahan tangannya agar tidak memukul kepala Jaehyun.

Tak lama kemudian kursi baru untuk Taeyong datang, dan kursi lamanya yang patah karena jatuh tadi kembali dibawa bersamaan dengan Irene yang pamit karena masih banyak pekerjaan yang dikerjakannya.

Taeyong juga melanjutkan pekerjaannya dengan canggung. Kenapa canggung? Karena Jaehyun masih saja berjongkok disamping kursinya, menatapnya lekat. Taeyongkan jadi salah tingkah!

My Crazy CEO (JAEYONG) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang