PART 25

49.8K 4.5K 593
                                    

Taeyong duduk pada kursi kerjanya dengan sedikit lemas. Tubuhnya masih belum sepenuhnya pulih, tapi Taeyong tak bisa hanya berdiam diri diapartmentnya selama 3 hari penuh.

Jaehyun terlalu overprotektif padanya hingga melarangnya berangkat bekerja dan hanya menyuruhnya tinggal diapartmennya.

Matanya bisa melihat betapa sibuknya Kekasihnya didalam sana. Taeyong tersenyum, Kekasih ya?

Taeyong pernah mengagumi Jaehyun secara diam-diam sendirian tapi tak pernah terpikir dalam benak Taeyong bahwa pria itu akan menjadi miliknya.

Perlakuan Jaehyun padanya selama dirinya sakitpun membuat Taeyong luluh, pria itu merawatnya dengan hati-hati dan tak mengeluh sedikitpun. Taeyong merasa Jaehyun begitu tulus padanya.

Senyumnya terus mengembang dengan mata menatap Jaehyun, saking larut dalam pikirannya Taeyong tak menyadari bahwa Jaehyun menatapnya.

TITTT

"Jangan senyam-senyum sembari menatapku. Aku takut kau kesurupan. Masuk kedalam, bisa-bisanya kau pergi bekerja saat masih sakit."

Taeyong seketika mendatarkan wajahnya dan mendelik kesal pada Jaehyun didalam sana. Pria itu juga melakukan hal yang sama padanya. Menyebalkan sekali!

TITTT

"Masuk. Sekarang. Right Now!"

Taeyong mendengus mendengar titah Jaehyun yang penuh penekanan. "Ah, dia sangat menyebalkan." ucapnya tapi tetap berdiri dan berjalan menuju ruangan Jaehyun.

TOK TOK

"Masuk."

Taeyong masuk kedalam tanpa bersuara apapun, matanya hanya membalas tatapan lekat Jaehyun yang masih duduk dikursinya dengan kacamata bertengger dihidungnya.

Pria mungil itu terus berjalan mendekat pada Jaehyun, hingga akhirnya menghempaskan tubuhnya sendiri pada pangkuan Jaehyun.

Tangannya melingkar pada leher tebal itu, dengan kepala menyusup pada ceruk leher Jaehyun. Taeyong juga tidak tau mengapa dirinya bertingkah seperti ini.

Jaehyun juga merasa terkejut dengan tingkah Taeyong yang tiba-tiba memeluknya. Tapi pria itu segera membalasnya, dan semakin membawa tubuh kurus itu meringkuk padanya.

"Kenapa pergi bekerja? Bukankah sudah kubilang agar istirahat diapartmentmu?" suara Jaehyun jauh lebih lembut dari biasanya, tangannya mengusap punggung Taeyong agar pria mungil itu nyaman dipelukannya.

Hembusan nafas hangat terasa pada kulit leher Jaehyun, "Aku bosan..." sahut si mungil.

Jaehyun tersenyum tipis mendengar nada sedikit merengek itu, "Lalu kau ingin melakukan apa? Kau masih sakit, jangan melakukan aktifitas apapun. Lihat, bahkan badanmu masih hangat." Jaehyun meraba dahi Taeyong yang masih hangat.

Taeyong mengeratkan pelukannya pada leher Jaehyun, semakin menenggelamkan wajahnya disana. "Aku tidak bisa melihat Sajangnim jika berdiam diri diapartment." ujarnya pelan.

Kening Jaehyun mengerut untuk beberapa saat, sedikit bingung dan terkejut melihat tingkah Taeyong yang manja hari ini. Tapi akhirnya senyum lebar berkembang dibibirnya, "Bukankah aku selalu menemanimu? Aku pulang lebih cepat dan langsung menemanimu, bahkan aku bersedia menginap. Hanya saja kau selalu mengusirku untuk pulang."

"Sajangnim juga lelah bekerja." cicit Taeyong pelan. Sedikit malas untuk membuka bibirnya.

Usapan Jaehyun pada kepala dan punggung Taeyong tak berhenti, membuat mata Taeyong mulai mengantuk, "Tapi aku tidak ingin Kekasihku sendirian." sahut Jaehyun.

My Crazy CEO (JAEYONG) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang