Hari yang cukup sibuk, tapi tidak sesibuk biasanya. Taeyong meregangkan otot-otot ditubuhnya yang terasa kaku karena terlalu lama duduk dengan tubuh tegap seraya menatap komputer.
Matanya teralih pada ruangan Jaehyun, mengintip kedalam untuk menelisik penghuni didalamnya. Terlihat Jaehyun yang seperti kegiatan biasanya, sibuk dan bekerja keras tanpa ingat waktu.
Taeyong menopang wajahnya pada kedua tangannya, memandangi Jaehyun yang terlihat begitu serius dengan kacamata yang bertengger diwajahnya serta dasi yang mulai melonggar karena selalu ditarik pria itu.
Seraya memandangi Jaehyun, pikiran Taeyong melayang pada beberapa malam yang lalu. Malam mereka keluar bersama, Taeyong tidak tau ternyata Jaehyun bisa dikatakan orang yang cukup romantis.
"Pantas saja banyak yang menyukainya." gumam Taeyong pelan yang masih dalam lamunannya.
Matanya kembali menatapi wajah Jaehyun, dengan tidak sadarnya bahwa Jaehyun menyadari kegiatannya.
Jaehyun membalas tatapan Taeyong dengan bingung, terlihat jelas kalau pria mungil itu sedang melamun. Apa yang Taeyong pikirkan seraya menatap wajahnya?
"Dia memikirkanku atau bagaimana?" gumam Jaehyun seraya mengernyit bingung, masalahnya Taeyong tidak bisa ditebak. Bisa saja pria mungil itu sedang memberikan kutukan lagi padanya.
Jaehyun meraih ponselnya dan mengetikkan pesan yang dikirimkan pada Taeyong. Terlihat disana Taeyong yang sudah tersadar dari lamunannya dan mengecek ponselnya sendiri.
Berbagai macam ekspresi Taeyong keluarkan yang tentu saja menjadi pemandangan bagi mata Jaehyun. Sangat menyenangkan bisa melihat wajah itu setiap waktunya.
Jaehyun bisa melihat Taeyong memicingkan mata kearahnya lalu berdiri dari duduknya, tak lama ketukan pintu terdengar.
"Masuk." terlihat Taeyong memasuki ruangannya dengan wajah merengut,
"Tidak usah merengut. Kemari."Taeyong hanya diam ditempatnya dengan mata mendelik pada Jaehyun yang justru terlihat menggemaskan. "Kesini, Lee."
Pria mungil itu menuruti permintaan Jaehyun dan mendekat padanya. "Apa yang Sajan--"
Ucapan Taeyong terpotong karena Jaehyun menariknya dan mendudukan tubuhnya disamping kursi Jaehyun. "Duduk."
"Aku punya sesuatu untukmu." ucap Jaehyun, Taeyong memicingkan matanya curiga. Jaehyun terkadang bertingkah diluar ekspektasi Taeyong.
"Jangan bilang bukan hal yang penting. Aku sibuk." sahut Taeyong, padahal dirinya menunggu apa yang akan diberikan Jaehyun.
"Sibuk melamun sambil menatapku maksudmu?" Taeyong kembali merengut mendengarnya. Lalu Jaehyun mengambil paper bag dibawah mejanya.
"Ini..."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Crazy CEO (JAEYONG) ✔️
Romance{COMPLETE} "I still can't believe that My Crazy CEO is my husband." •JaeyongArea. •BxB •Homophobic? Jangan mampir ya~