Lisa mengusap wajahnya kala matanya terasa tersorot sesuatu yang bersinar. Ia menjengit, lantas mendudukkan dirinya diatas kasur, masih dengan mata tertutup.
Lisa membuka matanya, ternyata sudah pagi. Ia menoleh kesamping, menemukan tubuh besar suaminya yang masih tertidur pulas sembari memeluk guling.
Lisa memijit pelipisnya yang terasa sedikit pening. Ia berusaha mengingat kembali, apa yang sebenarnya terjadi kemarin.
'Aku tertidur dibioskop?' ucapnya dalam hati. Ia menoleh, melihat wajah suaminya yang terlihat sangat lelah dan mengantuk.
"Maafkan aku selalu merepotkanmu." Lisa kembali berbaring. Menyejajarkan wajahnya dengan wajah suaminya.
Lisa menyentuh dadanya yang terasa bergetar. Akhir-akhir ini, ia memang sering merasakan hal itu saat ia berdekatan dengan Jungkook. Entah apa yang terjadi padanya.
Lisa menjauhkan wajahnya saat melihat suaminya sudah terbangun.
Jungkook tersenyum.
"Kenapa menjauh?" bisiknya. Jungkook mengangkat tangannya, menyentuh rambut gadisnya yang masih berantakan.
"A-aku..." Lisa tidak bisa menjawab.
"Morning Kiss." Lisa membulatkan matanya. Jujur saja, ia masih belum terbiasa dengan keadaan seperti ini. Kendati dirinya sudah merasakannya hampir setiap hari.
Jungkook menutup matanya, menunjukkan bibirnya untuk dicium.
"A-aku aku harus mandi."
"Tidak ada penolakan, sayang." Ujar Jungkook masih menutup matanya. Lisa menekan dadanya yang semakin bergetar tak karuan. Setelah beberapa menit Lisa berfikir,
Pada akhirnya, ia melakukannya. Jungkook tidak bergerak, tidak menekan tengkuk Lisa atau selebihnya.
Lisa menarik kembali kepalanya. Ia sedikit bingung kenapa suaminya hanya diam. Biasanya, pria ini akan melakukan hal yang membuatnya sesak. Nyatanya, Jungkook kembali tertidur.
Lisa mengangkat tangannya, merapikan rambut suaminya yang mulai memanjang.
Lisa tersenyum tipis. Ia sungguh mengagumi ketampanan suaminya ini. Ia menarik selimut, menutup tubuh suaminya sampai batas dada.
"Aku harus mandi."
Lisa masuk kedalam kamar mandi setelah menggulung rambutnya tinggi-tinggi. Ia tidak akan keramas.
"Oh.. sudah selesai." gumamnya saat melihat pembalut yang ia pakai kemarin tidak ada darah.
Setelah menyelesaikan mandinya. Ia segera berlari ke walk in closet, ia terpaku saat melihat lemarinya penuh dengan baju dan celana baru. Alih-alih merasa senang, Lisa justru panik. Ia tidak menemukan pakaian lamanya. Hanya ada beberapa hoodie dan celana panjang oversize lamanya.
Seperti biasanya, ia hanya akan mengenakan baju panjang dan celana panjang. Ia tidak mengenakan baju baru itu.
Lisa melirik suaminya sejenak, lantas turun kelantai bawah.
"Hena!" Lisa menoleh-noleh.
Tidak ada Hena.
"Hena keluar, Nyonya." sahut Evy yang sedang membawa kemoceng ditangan kanannya.
"Kau tau dimana baju-baju lamaku?" Evy menoleh pada teman-temannya. Lantas menggeleng. Tentu saja ia tidak tahu.
Lisa beralih menatap Yongna yang sedari tadi menunduk.
"Yongna."
"Saya, Nyonya."
"Kau tau dimana baju-bajuku?" Yongna meremat celemeknya. Rasa takut mulai merambat pada tubuhnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Possesive Husband✔
FanfictionLalisa Marcendya. Gadis ini harus menerima takdir untuk menjadi istri seorang CEO besar. Ia harus rela meninggalkan masa mudanya hanya untuk menikah dengan seorang pria posesif dan tempramental. Jeon Jungkook, seorang CEO perusahaan besar yang bera...