"Aniya.. mungkin siang. Ibu harus kesalon pagi ini untuk perawatan kuku-kuku Ibu." Heira tersenyum, menampilkan sepuluh jemarinya pada menantunya."Owh~ cat kukunya luntur." wanita paruh baya itu mengangguk, lalu menurunkan tangannya.
"Mau menemaniku? Bukankah menantuku ini tak pernah kesalon?"
"Boleh--"
"Tidak!"
Heira memutar bola matanya jengah, sedangkan Lisa hanya diam mengalihkan pandangan supaya tak bertemu dengan atensi suaminya yang baru saja keluar dari arah dapur.
"Lisa hanya akan diam dirumah saat ini."
"Oppa--"
"Jangan membantah Lisa"
"Aish! Kau ini membuat istrimu depresi tau tidak? Lalisa tengah hamil, butuh reflesing!" Jungkook mendengkus mendengar usulan sang Ibu.
"Tidak perlu." sahut dingin.
"Perlu! Kau mau Lisa stres nantinya dan keguguran?"
Jungkook diam, pria itu melirik istrinya yang duduk bersebelahan dengan Ibunya sambil menunduk.
"Aku akan membangun salon didepan mansion khusus untukmu, Sayang. Jadi tak usah pergi kemana-mana." Jungkook menggenggam tangan istrinya, berjongkok dihadapan Lisa, menatap wajah wanitanya dari bawah.
"Tidak usah. Itu hanya akan membuat uang Oppa habis." cicit Lisa pelan.
"Your so crazy, Jeon." desis Heira bersedekap. Jungkook menghiraukan perkataan Heira, pria itu berusaha membujuk istrinya agar mau menurutinya.
"Atau kau ingin mall? Kita bisa membeli salah satu mall untuk kau kunjungi, bagaimana?"
"Tidak. Aku akan diam dirumah."
"Good girl, i love you." Jungkook mengusak puncak kepala Lisa, mencium perut istrinya lalu melenggang pergi keluar untuk mengintruksi para bodyguardnya.
"Astaga! Apa Jeon selalu mengekangmu seperti itu?" Lisa tersenyum tipis pada Heira, membuat wanita itu memijit pelipisnya tak habis pikir.
"Dia benar-benar.. aishh!"
🍁
"Cukup 6 saja. Yang lain bisa bekerja ditempat semula." Lima bodyguard itu mengangguk, meninggalkan mansion megah Jungkook dengan mobil hitam yang dikhususkan untuk mereka.
Vick menelan ludah lamat saat matanya tak sengaja bertemu pandang dengan mata Tuannya. Segera menunduk sebab merasa takut.
"Ingat! Kalau tidak ingin mati sia-sia disini, jangan melakukan hal yang Saya tak suka." tegasnya menatap nyalang kearah Jyong Na, membuat pria tampan dan manis itu menghela napas.
Setelah itu, pria itu pergi darisana. Melihat istrinya yang tak terlihat lagi ditempat semulanya ia bertemu pagi tadi, ia lalu menaikki lift berhenti dilantai teratas.
Cklek!
Senyuman manis terbit dibibir tipis si pria Jeon saat melihat wanitanya tengah terduduk disofa sambil melipat beberapa dress panjang yang Jungkook belikan kemarin malam setelah bertengkar kecil. Memang bukan Jungkook sendiri yang membelikan secara langsung, melainkan Kevin dengan Fiona.
"Selamat malam, Tuan? Ada yang bisa--"
"Ada. Kau harus membelikan dress untuk istriku." Jungkook menyela lebih dulu, memegang pinggangnya dengan tangan kiri, sedangkan tangan kanannya memegang ponsel dan menempelkannya ditelinga.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Possesive Husband✔
FanfictionLalisa Marcendya. Gadis ini harus menerima takdir untuk menjadi istri seorang CEO besar. Ia harus rela meninggalkan masa mudanya hanya untuk menikah dengan seorang pria posesif dan tempramental. Jeon Jungkook, seorang CEO perusahaan besar yang bera...