Jealousy

30.8K 1.6K 39
                                    

"Ya. Aku sudah pernah merasakanya." Jawab Namjoon.

"Sebentar lagi, aku juga akan menikah," Namjoon melirik Jimin.

"Baguslah. Aku tunggu,"

"Apa yang kalian bicarakan?" Celetuk Hoseok. Jimin terkekeh.

"Kau tidak perlu tahu, hyung. Menikah dulu!" Hoseok memutar bola matanya.

Jungkook melepas tautanya. Membelai pipi Lisa yang sejak tadi merona. Lisa menunduk, tak berani menatap orang disana.

"Baiklah. Silakan para tamu undangan merapat, sebentar lagi pasangan ini akan melempar sebuket bunga. Bersiaplah!" Ujar presenter.

"Aku akan menangkapnya." Jisoo tersenyum.

"Coba saja. Aku melihatmu dari sini," Jennie tersenyum remeh. Lalu melangkahkan kakinya menuju depan altar. Beberapa tamu undangan sudah ada disana. Jisoo duduk dengan santai. Menatap Jennie yang tengah bersiap menangkap buket bunga mawar putih itu, yang nantinya akan dilempar oleh pasangan diatas altar.

"Sebaiknya kau kesana," ucap Namjoon menyenggol lengan Seokjin.

"Ck. Kau saja, sana! Aku akan mencoba makanan disini" Seokjin meninggalkan meja bundar tempat teman-temanya. Ia melangkah menuju satu meja besar yang diatasnya penuh dengan kue dan beberapa minuman.

"Kau saja!" Ujar Jimin pada Taehyung.

"Jika aku mendapat bunga itu, apa yang akan kau berikan padaku?"

"Jodoh!" Taehyung tersenyum miring, lalu melangkah mendekati bawah altar.

Nyo. Jeon memberikan sebuket bunga mawar putih yabg lumayan besar pada Lisa. Lisa menerimanya dengan senyuman tipis. Lalu Jungkook juga memegang bagian tangkai. Mereka menghadap kebelakang, bersiap akan melempar bunga itu pada tamu dibawah. Jennie mengangkat kedua tanganya.

"Aku akan mendapatkanya," gumamnya.

"Satu,,, dua,,,, tiiii,,,ga. Lepas!" Mandor Presenter.

Bunga itu melayang tinggi, semua para tamu mengalihkan pandanganya pada bunga itu. Orang dibawah altar bersiap akan menangkap bunga itu. Dan,,,,

Hap!

Jennie menutup matanya, ia merasakan kedua telapak tanganya memegang benda besar. Ia berhasil menangkap bunga itu. Jisoo yang sedari tadi melihat Jennie bungkam, begitupun dengan Rosè yang berada disampingnya. Jungkook dan Lisa berbalik, menatap sang penangkap bunga. Perlahan mata Jennie terbuka, menatap bunga besar itu, lalu ia beralih pada tangan besar yang juga ikut memegang erat buket itu. Jennie menaikan wajahnya, ia mendelik, terkesiap.

"T-tae!" Gumamnya.

"Nona, Jennie,," suara baritone itu mampu membuat Jennie terpaku. Pandangan tak lepas dari wajah tampan milik Taehyung. Tepuk tangan meriah kembali bergema digedung besar itu.

"Wah,,, wah,,, sepertinya. Setelah pasangan Tuan Jeon dan Nona Lalisa. Kemungkinan besar ada yang akan menyusul,," goda prensenter. Jennie mengalihkan pandanganya. Ia melepas bunga itu.

"Nona sangat cantik," ujar Taehyung. Pipi Jennie bersemu merah, pria yang ia idolakan memujinya. Taehyung menarik lengan Jennie, sedangkan Jennie, ia hanya mengikut. Taehyung membawa Jennie kemeja bundar paling pojok. Mereka duduk disana dan mengobrol.

Jisoo yang sedari tadi bungkam melihat kawanya tersadar karna tepukan pelan mendarat dibahunya. Jisoo berbalik, awalnya ia ingin marah dan balik memukul bahu orang itu, namun setelah ia melihat wajah orang itu, ia kembali bungkam.

"Nona,,, kenapa kau sangat suka diam didepan meja makanan?" Tanya pria jangkung itu. Jisoo masih bergeming, bibir kecilnya itu mengatup saat pria itu memasukan satu potong kue bolu kedalam mulutnya. Dan yang makin memalukanya lagi, Jisoo mengunyahnya dan tetap memandang wajah pria itu dengan tatapan nanar. Pria itu mendekatkan wajahnya, lalu tersenyum.

My Possesive Husband✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang