"LISA!!" Pria itu memekik, dengan langkah cepat ia menghampiri gadisnya itu.
Srett..
Jungkook membawa Lisa kedalam pelukannya. Gadis itu hanya diam, terisak sesekali dengan tubuh yang bergetar hebat.
"Ya!! Dasar gadis gila!!" Pria tua itu berteriak dari dalam truknya. Sedikit menyembulkan kepalanya guna menatap Lisa, lalu menunjuk kearah Lisa dengan tatapan marah.
"PRIA TUA SIALAN!!" Jungkook malah membalasnya, menatap tajam kearah pria tua itu.
"Heh--" baru saja ingin menyahuti umpatan Jungkook. Suara klakson dari belakang truk berbunyi kencang. Mengode supaya cepat jalan. Dengan hati yang masih merasa marah, pria tua itu lantas kembali menancap pedal gas. Menggumamkan umpatan pada Jungkook dan Lisa.
Para karyawan disana mendesah lega saat tahu jika istri dari Tuannya itu selamat. Untung saja Jungkook tadi dengan segera menarik tangan Lisa dan membawanya kepinggir jalan.
Lisa mendorong kuat dada Jungkook. Membuat pelukan itu terlepas. Mata gadis itu sembab, hidungnya berair dan memerah.
"Apa yang kau lakukan? Kau hampir saja tertabrak, sayang." Lisa mengedipkan matanya sekali. Guna meredakan rasa perih dimatanya.
"A-aku membecimu!" Jungkook terdegun. Ia menatap tak percaya gadisnya yang berani berucap seperti itu... lagi.
"Sa--"
"Kau selingkuh! Ka-kau tidak mencintaiku! Kau pria keparat yang hanya bisa menyakiti hatiku!" Lisa memotong, menekan-nekan dada bidang Jungkook dengan telunjuknya. Dan..
Kau? Kau lagi?
"Aku--"
"Aku tak ingin.. bertemu denganmu lagi. Aku.. membencimu.. hiks.." Jungkook benar-benar tak menduga ini. Dengan segera, ia meraih pergelangan tangan gadisnya. Sedikit membungkuk supaya Lisa dapat menatapnya.
Namun, gadis itu menepis kasar tangannya. Memberontak saat Jungkook ingin memerangkapnya.
"K-kau sungguh tak punya.. hati. Aku tau kau orang kaya.. hiks. Kau bisa berbuat seenakmu." Lisa benar-benar kalap. Ia mendorong-dorong bahu pria itu dengan keras.
"Semua itu salah paham, Sayang." Para karyawan disana saling berbisik. Mencoba menerka-nerka konflik yang terjadi pada Tuan dan Nyonyanya ini.
"Pembohong!"
"Kumohon percayalah. Dia yang menggodaku." Tatapan pria itu teduh.
"Pembohong!" Jungkook sedikit menggeram.
"Nara sialan itu berusaha memisahkan kita, sayang."
Beberapa karyawan disana terkejut bukan main, saat Jungkook mengatakan siapa dalang dari kegaduhan ini.
Benar-benar tak bisa dipercaya. Nara sesosok gadis yang dikenal lugu dan pintar. Heol! Dasar jalang!Tapi, beberapa karyawan disana juga tahu. Nara sangat mengagumi Jungkook.
"Pembohong! Kau pembohong!" Lisa mengepalkan tangannya. Berusaha menjauh dari pria itu.
"Akan kubuktikan. Fania akan membawa jalang itu kehadapanmu dan menjelaskan semua."
"Nyonya.." panggilan itu membuat dua pasang atensi itu menoleh kearah samping. Dimana disana ada Harry yang sedang membawa ponsel milik... Lisa? Atau Jungkook?
Harry terdiam sejenak saat melihat kondisi disana. Benar-benar berbeda dari beberapa menit yang lalu. Dimana Lisa yang terlihat sangat senang dan kini malah jadi seperti ini.
"H-Harry.." Lisa melirik Jungkook sejenak. Berlari menuju Harry yang tak jauh dari tempat semulanya.
"Nyonya, ponsel anda tertinggal dimobil. Saya kem--"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Possesive Husband✔
FanfictionLalisa Marcendya. Gadis ini harus menerima takdir untuk menjadi istri seorang CEO besar. Ia harus rela meninggalkan masa mudanya hanya untuk menikah dengan seorang pria posesif dan tempramental. Jeon Jungkook, seorang CEO perusahaan besar yang bera...