Mereka akhirnya sampai di Kota Busan. Tempat kelahiran Jeon Jungkook. Lisa bungkam melihat rumah yang berada didepanya. Megah dan besar, bak istana. Warna putih dipadukan dengan warna gold. Jungkook memegang erat telapak tangan Lisa. Lalu masuk setelah gerbang terbuka lebar. Jungkook meninggalkan mobilnya diluar gerbang, melempar kunci mobilnya pada satpam disana untuk memasukan mobil Ferrary-nya.
"Kau takut?" Tanya Jungkook, terlihat sekali dari tadi wajah Lisa tidak tenang. Apalagi ia dari kalangan biasa dan Jungkook, jauh diatas dari pada Lisa. Lisa menatap manik Jungkook, tersenyum lalu menggeleng pelan.
"Tenanglah, ibuku tidak memakan orang." Jungkook menarik lengan Lisa, menuntun gadisnya masuk kedalam rumah mewah itu. Lisa terkesiap melihat isi rumah keluarga Jeon. Sungguh, ini seperti istana.
"Tuan Muda,,," ujar seorang pelayan paruh baya. Disini ada puluhan pelayan. Entahlah untuk apa itu. Pelayan itu membungkuk hormat pada Jungkook dan Lisa. Lisa membalas, ikut membukuk lalu tersenyum pada pelayan itu.
"Ibu dimana?" Tanya Jungkook, pelayan itu menunjukan ruang keluarga dengan lenganya.
"Diruang keluarga, tuan Muda." Jungkook menarik pelan lengan Lisa. Menuntun Lisa untuk masuk kedalam. Lisa tersenyum dan membungkuk saat ia mendapat hormat dari pelayan disana. Jungkook hanya memasang wajah datar.
"Ibu,,," wanita paruh baya itu berbalik, lalu berdiri dari duduk santainya.
"Jeon!" Wanita itu tersenyum girang. Merentangkan kedua lenganya dan memeluk Jungkook. Lisa terkesiap saat pegangan tangan Jungkook pada lenganya terlepas kasar. Jungkook berdehem, lalu melepas pelukan ibunya. Jungkook kembali meraih lengan kecil Lisa.
"Akhirnya kau datang,,," ujar Nyo. Jeon. Ibu Jungkook.
"Aku datang kemari hanya untuk meminta restu." Ucap Jungkook to the point. Lisa menunduk, tak berani menatap wajah calon ibu mertuanya. Nyo. Jeon mendelik.
"Aku akan menikah,,," lanjut Jungkook.
"Dengan siapa?" Tanya Nyo. Jeo, lalu menoleh kearah Lisa.
"Aa,,, kiyowo! Siapa dia, Jeon?" Lanjut Nyo. Jeon menangkup kedua pipi cubby Lisa.
"Calon istriku!" Jawab Jungkook cepat. Nyo. Jeon membelalak.
"Kau akan menikahi gadis belia ini? Dia lebih cocok dengan supir pribadiku!"
"Dia sudah 20 tahun! Jangan samakan aku dengan supir pribadimu!"
"Dan kau sudah 25 tahun! Jeon!" Jungkook mendengkus kasar.
"Dia mencintaiku!" Nyo. Jeon menatap Lisa.
"Kau mencintai, Jeon?" Lisa mendongak, tersenyum lalu mengangguk. Jungkook tersenyum melihat gadisnya.
"Siapa namamu, sayang?"
"Lalisa,,," jawab Lisa seadanya.
"Sejak kapan kalian menjadi pasangan? Setauku, Jeon tidak pernah mengenalkan seorang wanita padaku,,, dan dia juga tidak mengenal arti cinta."
"Dua tahun!" Celetuk Jungkook.
"Dimana kalian bertemu?"
"Ck. Kau tidak perlu tahu! Aku kemari hanya ingin meminta restumu dan ayah!" Lisa membelalak saat mendengar Jungkook membentak ibunya sendiri.
"Aku hanya ingin bertanya!" Sungguh, mereka seperti seumuran.
"Kau yakin mau menikah dengan pria tua sepertinya?" Lanjut Nyo. Jeon memegang bahu Lisa.
"Aku tidak tua, bu. Kau yang tua! Aku masih 25 tahun." Celetuk Jungkook tak suka. Nyo. Jeon menatap Jungkook tajam.
"Hey! Ibumu ini masih muda!" Sarkas Nyo. Jeon tak suka.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Possesive Husband✔
FanfictionLalisa Marcendya. Gadis ini harus menerima takdir untuk menjadi istri seorang CEO besar. Ia harus rela meninggalkan masa mudanya hanya untuk menikah dengan seorang pria posesif dan tempramental. Jeon Jungkook, seorang CEO perusahaan besar yang bera...