I love you, I hate you

10.8K 976 129
                                    

Sudah dua minggu lamanya Jungkook menghukum Lisa, dikurung didalam kamar tanpa diberi akses keluar kamar barang sedetikpun. Jungkook benar-benar marah dan kecewa, rasanya sangat sakit juga panas ketika Lisa lebih memilih sahabatnya dibanding suaminya.

Selama dua minggu juga, Lisa selalu sendiri. Hena memang menemani namun wanita paruh baya itu hanya menemani Lisa dari luar, masuk ketika akan membawakan makanan dan beberapa vitamin yang harus Lisa konsumsi.

Hena tidak boleh menemani Lisa bercerita, Jungkook sudah menitah seluruh pelayan serta bodyguard pribadi Lisa, itu dialaskan supaya Lisa bisa merenungkan kesalahannya sendiri.

Jungkook bekerja sampai pukul 11 malam. Pria itu tidak tidur dikamar utama bersama istrinya melainkan tidur diatas sofa ruang gym. Seniat itu Jungkook menghukum istrinya. Jika kalian berpikir kalau, apakah Jungkook bisa menahan diri untuk tidak bertemu istrinya? Tentu saja jawabannya tidak.

Jungkook selalu menyempatkan diri untuk berkunjung kedalam kamar pada pukul 1 malam untuk memberi kecupan ringan diatas bibir Lisa dan memeluk wanita itu selama 1 jam. Itupun Jungkook harus sangat berhati-hati kalau tidak ia bisa ketahuan dan hukumannya akan menjadi gagal total.

Jungkook tak akan sekuat itu tanpa Lisa, semua orang tau itu. Jungkook memang masih marah pada Lisa, masih merasa kecewa tapi Jungkook tentu saja tak akan bisa menjauh dari Lisa apalagi sampai 2 minggu. Jadi, setiap pukul 1 atau 2 malam, saat Lisa sudah terlelap, Jungkook menyempatkan diri untuk melepas rindu pada wanitanya walau hanya bisa memeluk dan mencium, padahal pria itu sangat ingin menyapa anaknya didalam sana.

Mengingat usia kandungan Lisa yang sudah menginjak 7 bulan, dimana seharusnya Lisa sudah mengetahui jenis kelamin anaknya itu, yang memang seharusnya bulan-bulan lalupun ia harus tau. Tapi lupa atau bagaimana, Lisa tidak sempat menanyakan jenis kelamin atau men-USG saat kerumah sakit.

Lisa baru ingat ketika ia tak sengaja menonton televisi untuk menghibur diri didalam kamar dan kebetulan sekali, pada channel tersebut, nampak seorang ibu yang tengah menggandeng gadis kecilnya sembari memakan es krim bersama. Lisa terdegun sejenak, mengusap perutnya lalu menggumam tak jelas.

Lisa ingin keluar dari dalam kamar dan menemui suaminya. Meminta supaya diajak kerumah sakit untuk memeriksa kandungan sekalian melakukan USG tapi pintunya dikunci otomatis. Hanya Hena yang bisa mengendalikan. Lisa tak bisa berbuat lebih selain menurut jika tidak hukuman akan diperpanjang.

Beberapa hari yang lalu, dimana Lisa sangat ingin memeluk suaminya. Dimana disana Lisa hanya bisa menangis sembari memeluk tubuhnya sendiri. Jungkook mengetahuinya, tentu saja sebab isak tangis istrinya terdengar jelas karena Jungkook memasang sesuatu pada liontin kalung Lisa.

Jungkook merasa terpukul, ia segera pulang kerumah saat itu kemudian menanti Lisa tertidur barulah ia masuk dan memeluk istrinya selama 2 jam. Jungkook sering dihantui rasa bersalah, ia sempat berpikir kalau dirinya memang berlebihan tapi langsung membenarkan tanggapannya lagi. Jungkook selalu benar, selalu merasa seperti itu.

"Nyonya." Hena tersenyum pedih, menatap wajah majikannya yang muram dan juga tampak sedih. Hena terkekeh pelan.

"Oh ayolah, kenapa wajahmu murung seperti itu, Nyonya?"

"Apakah Oppa pulang kemarin?" Pertanyaan yang rutin Lisa tanyakan semenjak tidak bertemu dengan Jungkook. Hena mengangguk, melirik nampan yang berisikan segelas susu dan wafel madu diatasnya.

"Tuan sendiri yang menyiapkannya." Kata Hena bersemangat, berharap kalau Lisa juga akan merasa senang namun nyatanya tidak.

"Aku tidak lapar." Sekelumit senyum tipis Lisa pasang, menatap Hena dengan tatapan sirat arti kesedihan.

My Possesive Husband✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang