Ant!

19K 1.3K 48
                                    

Jungkook menatap tajam semua orang dikedai itu. Ia mengeratkan pegangan tangannya pada lengan Lisa.

"O-oppa.." ringis Lisa.

"Saya tekankan! Jangan pernah temui Lisa lagi!" Jungkook menyeret Lisa keluar dari kedai milik Sehun. Sedangkan yang didalam, hanya diam dan menatap punggung Lisa dan Jungkook hingga keluar dari kedai itu.

Jungkook membuka pintu mobilnya. Menghempas tubuh Lisa kedalam. Lisa meringis kesakitan, kepalanya terbentur. Jungkook memutari mobilnya, menarik pintu setir lalu masuk.

Lisa menundukkan kepalanya, tidak berani menatap wajah Sang Suami. Jungkook menatap Lisa, matanya mengkilat dan sangat tajam. Salah satu tangannya memegang stir, sedangkan satunya lagi memegang sandaran kursi milik Lisa.

"Kenapa keluar?" Tanya Jungkook pelan, namun terdengar tajam. Lisa bergeming, ia tidak tahu harus menjawab dengan kata apa.

"Jawab, Lisa! Kenapa kau keluar?! Sudah ku katakan bukan, tidak boleh keluar!!" Bentak Jungkook. Lisa menutup matanya, ia menggigit bibir bawahnya.

Jungkook geram. Istrinya tetap bergeming dan menunduk.

"JAWAB LISA!!" Lisa membelalak. Ia tahu suaminya sudah sangat marah sekarang, ia mendongak. Memberanikan dirinya untuk menatap mata penuh kabut hitam itu.

"M-maaf, oppa.." jawabnya pelan. Matanya memerah, bibirnya bergetar.

"Jelaskan! Kenapa kau keluar?!"

Lisa menarik nafas pelan, lantas menghembuskannya.

"A-aku...." Jungkook menunggu.

"Aku tidak ingin,,, mengecewakan mereka.." ucapnya dengan nada bergetar.

"Hanya itu?" Lisa mengangguk. "Kau tahu? Seberapa khawatirnya aku tadi? Aku mengerahkan semua anak buahku untuk mencarimu! Aku tidak bisa hidup tanpamu, Lalisa!" Lisa terhenyut. Ia menitikkan air matanya, merasa bersalah atas tingkahnya.

"Kau lebih mementingkan perasaan mereka dibanding perasaanku." Ucap Jungkook lirih.

"Tidak begitu, oppa. Mereka adalah sahabatku, Kakakku. Aku tidak mungkin menolak permintaan mereka.." jelas Lisa. Jungkook memosisikan tubuhnya kedepan, kedua tangannya sudah menggenggam erat setir mobil itu.

"Jika mereka menyuruhmu untuk meninggalkanku... apa kau akan melakukannya?" Tanya Jungkook tanpa memandang Lisa.

Lisa menatap Jungkook. "Tidak.." jawabnya yakin.

Jungkook menghela nafas. Ia memutar kunci mobilnya, lantas menancap pedal gas.

"Oppa.." lirih Lisa. Jungkook tidak menoleh, ia masih marah pada Lisa.

"Maafkan aku.." sambung Lisa. Jungkook tetap fokus menyetir, ia sangat kecewa pada Lisa.

Lisa mengusap air matanya. Ia memegang pinggiran kaca jendela. Menatap luar jendela kaca mobil itu. Lampu berkelip, gedung besar, kedai, serta restoran mereka lewati. Lisa menyentuh jendela kaca itu. Menghembuskan napas hangatnya yang ia keluarkan dari mulutnya. Layaknya embun yang mengudara dan hinggap disana, kaca itu berubah menjadi putih buram.

Lisa memainkan jari telunjuk kanannya. Menggambarkan sesuatu diatas embunan napasnya. Jungkook menoleh sekejap, ia merasa bingung namun ia harus tetap diam.

Lisa mengoreskan kesana-kemari. Ia menuliskan kata 'Maaf' disana. Ia kembali menumpukkan kedua tangannya. Menumpukan dagunya diatas tangan itu. Jungkook kembali menoleh, dapat dilihat jelas kata itu disana. Jungkook tersenyum samar, entah kenapa rasanya ia ingin terbang mengangkasa. Lisa tulus.

Beberapa menit mereka menghabiskan waktu diperjalanan. Akhirnya mereka sampai diMansion Jungkook. Lisa melepas seat belt-Nya, mendorong keras pintu itu. Lalu keluar dari sana. Jungkook pun begitu, ia turun lantas meninggalkan Lisa yang bergeming disisi mobil.

My Possesive Husband✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang