Jungkook melangkah lebar menuju kamar utama dengan tubuh topples dan beberapa darah menempel ditubuhnya terutama dibagian pelipis. Jungkook menghiraukannya, ia tak merasakan apapun terkecuali rasa sakit yang masih tercokol didalam hatinya.
Tapi, setelah melihat bagaimana Lisa menghadapi gadis gila itu rasanya Jungkook ingin melayang diudara dan berteriak kalau Lisa adalah miliknya dan akan seperti itu sampai nyawanya dikembalikan sekalipun.
Jika kalian mengira kalau Jungkook tak khawatir dengan keadaan Lisa, tentu saja jawabannya Jungkook sangat mengawatirkan istri tercintanya, bahkan sampai ingin memperkosa-- ah~ ralat bahkan Jungkook sampai menelepon Dr. Irene beberapa menit lalu untuk datang lagi ke Mansion-Nya dan memeriksa keadaan Lisa menggunakan telepon rumah sebab ponselnya tertinggal dikasur.
Jungkook menekan tombol lift, ia tahu Verdick tak akan turun melalui lift sebab tak ada yang berani mengenakannya terkecuali Hena seorang.
Jadi, Jungkook tak perlu was-was kalau nantinya tubuh atletis milik Lalisa seorang itu dipandang dan diingat diotak mereka. Hanya Lalisa yang boleh melihat dan mengingatnya! Tak peduli wanita atau pria, semuanya tak boleh kecuali istrinya. Itu mutlak!
Saat sudah masuk kedalam lift, Jungkook kembali menekannya hingga sampai lantai paling atas dan segera membuka pintu kamar dan menemukan istrinya terbaring diatas ranjang dengan selimut tebal menutupi tubuh hingga sebatas perut.
Sepertinya Verdick dan yang lainnya sudah turun lebih dulu menggunakan tangga.
Menghela napas kasar, Jungkook mendekat dengan duduk ditepi ranjang, membuatnya sedikit berdecit dan bergoyang lantas Jungkook sedikit merebahkan tubuhnya dengan posisi miring.
Jungkook masih merasa bersalah, ia melukai Lisa dan menyakiti wanitanya walau saat itu emosi menyulut pikirannya. Walau saat melakukannya bukan kehendak Jungkook sendiri.
Lisa terlihat berantakan, wajahnya pucat dengan mata sembab dan rambut acak-acakan. Tangan kirinya bahkan sampai mengeluarkan darah lagi karena banyak bergerak sampai menembus kain kasa yang membalut luka itu.
Jungkook mendesis, ia mengusap dahi Lisa sebelum dikecup hangat. Turun mencium kedua netra tertutup itu sebagai obat, kemudian turun lagi sampai dihidung merah Lisa dan terakhir dibibir. Mengecupnya basah sampai meninggalkan saliva.
"Maaf.." Jungkook berbisik serak, menjilat daun telinga Lisa sensual, sampai tubuh itu menggeliat. Membuat Jungkook segera menarik tubuhnya dan melompat menjauh. Berpura-pura mengambil sesuatu dimeja rias milik Lisa. Memunggungi Lisa.
Lisa meringis, memegang kepalanya yang terasa berdenyut ngilu. Wanita itu mengerjapkan netranya, refleks menjilat bibirnya yang terasa basah akibat saliva Jungkook yang Lisa kira itu saliva miliknya. Kemudian terbangun dari rebahannya, duduk diatas kasur, tidak menyadari sesuatu yang besar didepan sana.
Jungkook terkekeh tak bersuara saat melihat reaksi istrinya yang terlihat lucu dari balik pantulan cermin besar dihadapannya.
Wanita itu mengulum bibirnya saat menyadari kalau ia tak sendiri didalam bilik ini. Melainkan bersama suami yang tak mengenakan atasan. Lisa dapat melihat bagaimana lekuk tubuh suaminya dengan otot-otot menonjol dibagian punggung. Tegap dan juga ugh~ menggoda.
Tapi Lisa yang memiliki pemikiran polos seperti otak bayi baru lahir hanya diam dengan wajah bersemu saat pandangannya tak sengaja bertemu dengan manik Jungkook dikaca. Memalingkan wajah, Lisa menggigit pipi bagian dalamnya.
Lisa merasa senang, ia dapat melihat suaminya lagi. Wanita itu ingin menghampiri suaminya, ia merindukan pria itu juga mengawatirkannya. Tapi diurung karena merasa takut.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Possesive Husband✔
FanfictionLalisa Marcendya. Gadis ini harus menerima takdir untuk menjadi istri seorang CEO besar. Ia harus rela meninggalkan masa mudanya hanya untuk menikah dengan seorang pria posesif dan tempramental. Jeon Jungkook, seorang CEO perusahaan besar yang bera...