Pyang!!
Jungkook dan Lisa menoleh kearah dapur, yang dimana suara itu berasal.
"Hena! Siapa itu?" Jungkook bertanya pada Hena yang juga tengah menatap kearah dapur dengan tatapan terkejut.
"Saya tidak tau, Tuan. Saya akan memeriksanya." Hena berlalu kearah dapur. Memeriksa apa yang sebenarnya terjadi.
"Astaga! Evy!" Pekik Hena saat melihat Evy yang tengah berjongkok memunguti pecahan gelas itu.
"H-Hena. Maaf." Evy menengadah menatap Hena yang masih berdiri disebelahnya.
"Berdirilah. Aku akan membantumu." Evy hanya diam, ia menatap tangannya yang dilumuri dengan darah.
"Ya Tuhan! Tanganmu berdarah!" Pekikan kali ini lebih keras. Membuat Jungkook dan Lisa penasaran dengan apa yang terjadi didapur.
"Apa yang terjadi?" gumam Lisa.
"Makanlah. Aku akan memeriksanya." Lisa menahan lengan Jungkook yang ingin beranjak dari duduknya.
"Aku ikut, Oppa. Aku ingin melihatnya" Jungkook menghela napas. Lalu mengangguk meng'iya'kan.
Lisa menutup mulutnya dengan kedua telapak tangannya saat melihat Evy menangis dengan tangan bercucuran darah. Disana tidak ada Hena, mungkin sedang mengambil obat.
"Evy, apa yang terjadi?" Lisa ingin mendekat, ingin melihat luka Evy namun Jungkook mencegahnya. Pria itu memegang lengan Lisa dan merapatkan tubuh kecil itu dengannya.
"Jangan disini. Ada beling." Ujar Jungkook pada Lisa. Lisa menengadah, menatap manik suaminya.
"Evy terluka. Aku akan mengobatinya."
"S-saya tidak apa, Nyonya." celetuk Evy dengan gelagap.
Hena datang dengan kotak obat ditangan kanannya, sedikit terkejut saat melihat Tuan-Nya disana. Ia membungkuk, lantas berujar dengan menundukkan kepalanya.
"Saya akan membereskannya, Tuan." Jungkook menoleh pada Hena.
"Bereskan cepat! Jangan sampai beling ini melukai istriku! Dan kau" Jungkook menunjuk Evy yang masih bersimpuh dilantai. "Bekerjalah dengan benar, kau bisa melukai istriku jika kau melakukannya lagi." Evy menunduk, bibirnya ia tutup dengan rapat. Menahan rasa sakit yang ditorehkan oleh pria yang selama ini ia kagumi.
Jungkook menarik Lisa dan membawanya kembali keruang makan. Sedangkan Lisa, hanya bisa menurut walau hatinya ingin sekali menolong Evy.
"Bangun Evy." Hena membantu Evy berdiri. Wanita itu meremas ujung bajunya, berusaha menahan gejolak rasa sakit dihatinya.
Sebenarnya, saat Jungkook ingin mencium istrinya diruang makan. Evy tidak sengaja melihatnya, karena tidak ingin itu terjadi. Evy berusaha membuat kegaduhan, ia mengambil gelas membantingnya sedikit keras. Dan itu berhasil, berhasil membuat Jungkook tidak melakukan hal itu pada Lisa. Namun, pria itu malah memarahi dirinya--Evy. Evy kira, jika ia terluka seperti ini, Tuan-Nya itu akan panik, akan sepanik saat Lisa terluka. Namun ia salah, salah mengertikan sifat Jungkook pada orang lain dan pada istrinya.Malam ini, Jungkook tengah berada diruangan pribadinya--kerja. Ia tengah sibuk merkutat dengan komputernya. Hari ini, besok, sampai minggu depan. Ia mungkin akan sangat sibuk, sebab Jimin--Managernya tidak bisa mengurusnya hingga satu minggu kedepan. Jadi, mau tidak mau, ia yang akan mengurusnya sendiri, juga sekretarisnya.
"Kau masih dikantor?"
"Ya, Tuan. Masih banyak berkas yang harus saya cek."
"Kerjakan cepat. Kirimkan filenya kesini, suruh Kevin yang menganbilnya."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Possesive Husband✔
Fiksi PenggemarLalisa Marcendya. Gadis ini harus menerima takdir untuk menjadi istri seorang CEO besar. Ia harus rela meninggalkan masa mudanya hanya untuk menikah dengan seorang pria posesif dan tempramental. Jeon Jungkook, seorang CEO perusahaan besar yang bera...