"Bagaimana keadaan istri Saya?" Dokter wanita itu tersenyum simpul, meletakkan alat yang tadi digunakan untuk memeriksa Lisa, lantas duduk dihadapan Jungkook.
"Nona Lalisa tak apa-apa." Jawabnya, kemudian melanjutkan. "Anda tak perlu khawatir."
Jungkook mendesah lega, tadi dirinya sangat panik dan gelisah saat tiba-tiba Lisa pingsan dihadapannya. Jungkook sampai mendobrak ruangan Dokter saking paniknya. Dirinya juga menolak saat beberapa Dokter pria berusaha menawarkan diri untuk memeriksa Lisa, dan mengancam Dokter-Dokter itu akan dirinya bunuh jika berani menyentuh tubuh Lisa.
Gila!
Sampai pada akhirnya, Dokter wanita itu datang dan segera memeriksa keadaan Lisa karena Jungkook membentaknya keras. Pria itu kalang kabut takut Lisanya kenapa-napa.
Jungkook hendak beranjak, ingin melihat keadaan Lisa namun Dokter Seongna memanggilnya. Membuatnya mengurungkan niat dan terduduk kembali disana.
"Tuan!" Jungkook menoleh. "Apa Tuan tidak tau kalau istri Tuan sedang hamil?"
Wajah Jungkook terlihat kebingungan. "Hah?" Dokter Seongna menghela napas.
"Nona Lalisa sedang hamil, usianya masih 1 mingguan dan Tuan harus menjaga--"
"Hamil?" Sela Jungkook. Raut wajah pria itu sama sekali tak menyiratkan kegembiraan, membuat Dokter itu sedikit bingung dengan sikap Jungkook.
Jungkook sudah memikirkan hal itu berulang-ulang, akan sangat harmonis jadinya jika Lisa dan dirinya dikarunia seorang malaikat kecil. Tapi sekarang, Jungkook seolah tak sanggup, tak sanggup kalau misalnya Lisa hamil, memiliki seorang anak dan Jungkook akan dilupakan. Dirinya akan menjadi yang kedua dan Jungkook tak ingin itu terjadi, Jungkook hanya ingin dirinya dinomor satukan oleh Lisa selamanya.
Egois? Ya, Jungkook egois, Jungkook tak mengerti jika pernikahan itu dilakukan juga karena menginginkan seorang anak. Anak yang kelak akan menjaga mereka saat hari tua tiba.
Jungkook pernah mengatakan kalau ia ingin bayi, Jungkook ingin melihat bagaimana dirinya akan mengelus perut buncit istrinya saat Lisa mengandung. Bagaimana dirinya yang akan menyapa.. oh astaga! Jangan bahas itu dulu.
Tapi sekarang, Jungkook seakan mengubur harapan itu.
"Ya. Nona Lisa hamil." Ulang Dokter Seongna, seperkian detik kemudian wajah pria itu berubah dingin. Entah apa yang pria itu pikirkan sekarang ini tak ada yang tahu.
"Oh." balas Jungkook asal. Kemudian, pria berdiri dan menghampiri Lisa tanpa memperdulikan perkataan Dokter Seongna yang menyarankan sesuatu untuk Lisa dan calon bayi.
"Sayang.." Jungkook mengusap kepala Lisa, mencium dahi gadis itu lalu bibirnya. Lisa masih belum sadar, wanita itu masih terlihat pucat.
"Bagaimana ini?" Jungkook mengusap wajahnya. "Kau hamil dan kau akan melupakanku." Pria itu mengepalkan kedua tangan, meremas besi pembatas ranjang dengan kuat hingga lengannya bergetar dan uratnya menonjol.
Tak berselang lama setelah kalimat Jungkook terlontas, Lisa melenguh lirih, memegang kepalanya sambil menjengit kesakitan.
"A-aduh.." lirihnya, Jungkook mendongak menatap Lisa yang terlihat tersiksa lalu segera menenangkan wanita itu.
"Hei.. kau kesakitan? Dibagian mana?" Jungkook panik, ia memegang bagian tubuh Lisa seperti; perut, tangan, kepala, dan kaki. Lisa menghentikan aksi Jungkook yang bisa dibilang berlebihan itu dengan menahan lengan kekar suaminya, memang seperti itulah jika Jungkook tahu kalau Lisanya kesakitan.
"Oppa.." peringat Lisa lembut, ia kemudian meraih tangan kanan Jungkook lalu menyelimutinya dengan kedua tangan. Jungkook menatapnya sendu, Lisa juga sama, tatapannya teduh dan matanya sedikit berkaca-kaca.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Possesive Husband✔
FanfictionLalisa Marcendya. Gadis ini harus menerima takdir untuk menjadi istri seorang CEO besar. Ia harus rela meninggalkan masa mudanya hanya untuk menikah dengan seorang pria posesif dan tempramental. Jeon Jungkook, seorang CEO perusahaan besar yang bera...