You Not My Wife

9.8K 888 111
                                    

Dua bulan setelah kematian Lee Sujin, kini keluarga kecil Jungkook menjadi lebih damai. Jungkook dan Lisa bahkan tak pernah berselisih lagi. Mereka menikmati hari-hari seperti biasanya. Jungkook yang mulai aktif lagi bekerja, sedangkan Lisa diam diri dirumah.

"I love you." Lisa tersenyum, sedikit menjijitkan kakinya agar bisa menggapai bibir tipis milik Jungkook.

"I love you more." jawab Lisa, membiarkan Jungkook menangkup wajahnya dan memberikan kecupan singkat pada sudut bibirnya.

"Jangan terlalu lelah, Sayang. Jika Jungsan nakal, kau bisa meneleponku." ujar Jungkook, mengusap puncak kepala istrinya sayang. Lisa terkekeh mendengarnya, menatap perutnya yang kini sudah sangat besar dari sebelumnya. Usianya sudah menginjak sembilan bulan. Sudah mendekati hari lahiran. Sejak satu bulan lebih, Jungsan sangat aktif menendang-nendang perut Lisa.

Sempat saat itu, dimana Jungkook tengah sibuk menikmati elusan lembut dari Lisa dengan kepalanya yang menyandar di perut Lisa dengan nyaman tersentak, ia terkejut karena kepalanya tiba-tiba terdendang. Lisa hanya terkekeh, menatap suaminya yang sibuk menatapi perutnya dengan wajah menggemaskan sekaligus kebingungan.

"Iya Oppa." Sahut Lisa, membiarkan Jungkook mensejajarkan kepalanya dengan perutnya sembari berkata.

"Jangan nakal, hm? Mommy bisa kesakitan." Kemudian, mengecupnya perut itu lama.

Kembali menegakkan tubuhnya, Jungkook menghela napas sedikit tidak rela meninggalkan istrinya. Ia was-was, takut nantinya tiba-tiba Lisa sakit perut.

Sekitar dua minggu yang lalu, saat dimana Jungkook sangat disibukkan dengan berbagai macam pekerjaan dikantornya dan harus pulang terlambat karena itu. Biasanya, Jungkook akan pulang sekitar jam tujuh malam dan paling lambat biasanya pukul sembilan malam. Tetapi, saat itu Jungkook malah pulang pukul satu malam dengan keadaan lusuh, Jungkook kelelahan tetapi saat tiba dirumah, Jungkook malah menemukan istrinya yang menangis dan dikelilingi oleh para pelayan rumah.

Lisa terjatuh saat hendak kekamar mandi, untung saja Hena mengetahui sebab tidak sengaja mendengar suara kaca pecah yang diakibatkan oleh cermin dekat pintu kamar mandi. Lisa tidak sengaja menyenggolnya hingga jatuh dan pecah.

Jungkook sangat khawatir saat itu, ia bahkan lupa akan kelelahan dan pegal pada persendiannya karena terlalu banyak duduk dan membungkuk dikursinya.

Lisa kesakitan, perutnya terasa diremas kuat dan bokongnya seperti dipukul-pukul. Lisa kesulitan berbicara ketika Jungkook bertanya kronologinya karena rasa sakit pada bokongnya itu.

Panik, marah, kesal, takut, itulah yang Jungkook rasakan saat melihat bagaimana istrinya menangis keras menahan rasa sakit.

Duh! Rasanya Jungkook hampir mati saja. Untung tidak terjadi apa-apa pada kesayangannya. Baiklah lupakan. Itu sudah berlalu.

Lisa tertawa, ia menepuk punggung lebar Jungkook ketika pria itu memeluknya erat.

"Oppa ini sudah pukul sembilan." Lisa mengingatkan, sepertinya Jungkook benar-benar enggan untung meninggalkannya.

Melepas pelukan dengan rasa tak rela, Jungkook kembali membubuhkan kecupan didahi Lisa. "Ingat, jika perutnya sakit.. segera telepon aku."

"Iya, Oppa. Iya." Lisa merasa gemas jujur saja, tapi tak apa, Lisa suka.

Melihat Jungkook yang sudah berlalu keluar, Lisa menarik napas panjang. Ia sedikit kesulitan mengambil napas akhir-akhir ini.

Membalik tubuhnya, Lisa terkejut ketika mendapati presensi Evy yang berdiri sembari membungkuk dihadapannya. Lisa menggelengkan kepalanya sambil mengelus dadanya.

My Possesive Husband✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang