Kau tau, setiap makhluk hidup punya emosi. Mereka di ciptakan tuhan dengan perasaan.
Ada berbagai macam cara mengeluarkan emosi. Aku tak tau jenisku yang mana.
Yang jelas ada pula orang yang seperti tak punya emosi. Ia tak pernah mengeluarkan emosi yang ia punya. Mimik wajahnya selalu datar. Ya demikian lah wujudnya.
Bagiku, emosi itu wajar. Caranya saja yang mungkin salah. Entah dari hal buruk yang terlihat baik maupun sebaliknya. Semua hanya perihal opini manusia.
Ya ya ya, kau benar. Cara manusia berfikir, aku lebih suka menjawabnya demikian.
Pola pikir menentukan siapa kamu, bagi ku begitu.
Cara mu mengolah emosi juga menunjukan apa yang kamu punya.
Entah aku saja yang merasa atau tidak yang jelas manusia selau memiliki standar untuk pola pikirnya sendiri. Semacam ini baik dan itu buruk.
Rasanya tak adil jika tak melihat dari sisi terdalam. Emosi seolah ada hanya untuk perasaan.
Baiklah, biar ku ambil sebuah kisah. Ada seseorang lelaki. Ia sudah tidak tahan untuk hidup karena masalah yang ada pada hidupnya. Lalu ia mencoba melakukan bunuh diri untuk mengakhiri hidupnya.
Bagi pandangan sejengkal manusia di bumi yang belum pernah ku temui akan merasa bahwa kalau yang dilakukan oleh lelaki tersebut adalah salah besar dengan berbagai alasan.
Dan bagi ku dengan sudut pandangku sendiri mengganggap hal tersebut adalah hal yang mungkin saja bisa di maklumi. Karena mungkin saja masalah yang ia hadapi sangat besar lalu ia juga sudah punya masalah yang bertumpuk tumpuk sehingga sulit untuk menghadapinya. Dan sayangnya ia tak punya kasih sayang dari orang tua (mungkin). Bisa jadi juga ia tak punya teman maupun sahabat sehingga ia merasa sendirian.
Menghadapi masalah yang berat tidak bisa di hadapi sendirian. Butuh bantuan orang lain, siapapun itu. Sekalipun ia laki laki yang kata orang 'kuat', ia selalu punya kelemahan.
Sekian terimakasih sudah mendengar opini saya.
Jumat,8 Januari 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
Cerita Dengan Kata |End|
PoetryAku membuat karya ini sebagai bentuk rasa sayangku kepada diriku sendiri. Karena disini tempat aku menceritakan apa yang aku dapatkan dari kejamnya dunia. -Arani-