Seperti ingin dipertemukan oleh cerita yang lebih istimewa. Fikirku demikian.
Entah, rasanya awal tahun ini bagai ujian kehidupan ku. Seolah tak pernah aku dihentikan untuk mengambil nafas sejenak. Otak ku bagai melayang. Mengatur berbagai cara yang mungkin lebih baik.
Aku bukan si yang gemar cerita. Rasanya adil jika ku katakan kamu punya segala.
Taulah, mungkin bagimu yang dapat bercerita akan merasa hal ini biasa. Dan bagiku ini sudah dikatakan tak biasa.
Berulang kali ku coba tenangkan. Namun sayang, helaan nafas selalu saja muncul. Entah kapan dan dimana. Semacam ujian, ada saja jalannya membuat ku sulit.
Aku seperti sedang bermain catur. Otak yang biasanya santai seolah harus bekerja keras.
Yang ku inginkan hanya satu, tak pernah merasa kehilangan. Dan sayangnya itu tidak akan mungkin.
Setiap waktu yang berjalan, rasanya agak sulit untuk tak ada yang pergi. Seolah dunia berkata 'kamu kuat seorang diri'.
Adil, sangaat adil. Bilang saja demikian. Aku sudah dibentuk untuk merasa adanya si adil ini.
Waktu terus berjalan. Dan aku hanya akan berlari saat lelah, begitulah demikian. Lari yang mungkin bagimu tak adil. Tapi sekali lagi, aku selalu diajarkan untuk merasa adanya si adil ini.
Sekali aku tak mampu, aku merasa ingin tak ada lagi. Dan sialnya setelah itu terjadi, aku seolah merasa berguna untuk sekedar hidup.
Biarkan aku hidup tanpa cahaya. Gelap gulita, tak ada senyuman ataupun candaan. Hanya seolah sebagai penghibur lara.
Biar aku dijatuhkan sejatuh jatuhnya. Asal tinggiku tak lebih dari alam semesta. Biar aku tau rasanya hancur tanpa harapan.
Sulit untuk dikatakan. Yaah inilah kenyataannya.
Hidup yang akan terus menarik ulur ragamu. Biarkan ia istirahat sejenak, ragamu juga butuh waktu untuk mengerti hal yang istimewa akan datang suatu saat nanti.
Catat, tak akan ada pelangi sebelum hujan menghampiri. Adapula sang mentari dan awan sebagai pembuat si hujan ini.
Biarlah semesta berkata apa. Bukan sebagai pasrah tapi hanya untuk berserah diri.
Sabtu, 16 Januari 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
Cerita Dengan Kata |End|
PuisiAku membuat karya ini sebagai bentuk rasa sayangku kepada diriku sendiri. Karena disini tempat aku menceritakan apa yang aku dapatkan dari kejamnya dunia. -Arani-
