Yah, memang dunia sudah kacau balau. Hati mu pun demikian. Menyibukkan diri pada hal yang sudah mati di depan mata. Mengejar hal yang mungkin sudah tak masuk akal.
Berantakan, ragamu sudah tak terurus lagi. Jiwamu selalu saja ingin mengejar dunia yang lebih baik. Padahal nyatanya kata makian selalu saja mengalir.
Pujian yang ingin kau dengar. Mencaci diri setiap hari adalah rutinitas mu. Berharap ada semangat berubah yang lebih baik.
Tapi nyatanya apa ? Kau lebih kacau dari duniamu. Kau lebih kacau dari ekspektasi orang terhadap dirimu. Kau sudah terlampau berantakan untuk sekedar menyayangi dirimu sendiri.
Kau terus saja menyiksa dirimu walau ragamu sudah tumbang. Kau masih saja mengejar indahnya dunia dan ekspektasi manusia.
Karena hingga ujung samudra pun tak kau gapai. Bukan sulit, hanya saja ekspektasi manusia terlampau tinggi untukmu yang tak lebih buruk dari dunia ini.
Ku akui memang kau tak seburuk itu, tapi buruk mu ialah kau ingin mengejar pujian dari orang lain padahal dirimu sendiri selalu mencaci maki apapun yang ada di duniamu. Kau mungkin tak pernah bersyukur untuk hal yang berharga bagi orang lain.
Kau selalu saja mengejar ekspektasi manusia yang tak ada ujungnya. Hingga mati pun mungkin akan demikian. Kau terlalu sakit untuk dikatakan sakit.
Tapi terima kasih, lukamu itu selalu saja tak kau anggap. Kau simpan dalam dalam tanpa manusia lain tau, mungkin.
Dan ku ucapkan, biarkan saja semesta mu bekerja dengan seharusnya. Biarkan saja ekspektasi manusia itu berkeliaran tanpa hambatan. Hentikanlah cacian untukmu yang kau ucapkan sendiri. Hentikanlah menuruti eskpetasi manusia yang terlampau tinggi itu. Hentikanlah apa apa yang membuatmu sehancur sekarang ini.
Biar saja duniamu bekerja. Biar saja semesta mu berpihak pada siapa. Biar saja mati mu menjadi debu. Biar saja luka mu kau obati sendiri. Cukup untuk hal hal yang melukai dirimu sendiri.
Kamu begitu berharga untuk hal hal yang rusak. Mari kita selamatkan apa yang tersisa, jangan kau lanjutkan kisah kelam itu.
Sabtu, 2 Oktober 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
Cerita Dengan Kata |End|
PoesiaAku membuat karya ini sebagai bentuk rasa sayangku kepada diriku sendiri. Karena disini tempat aku menceritakan apa yang aku dapatkan dari kejamnya dunia. -Arani-