Hujan turun dengan cukup deras di Kota Yorkshire pada pagi hari itu. Giuseppie kini sedang membaca sebuah koran sambil menikmati secangkir kopi dan panini ayam di dalam Gina's Lounge. Sebelum dan saat ia datang, hujan tidak turun. Karena itu ia terjebak di sini dan sedang menunggu hujan mereda.
"Membaca koran, Giuseppie?," tanya Gina.
"Iya," kata Giuseppie singkat.
"Kupikir kau bukan orang yang suka membaca koran."
"Yah, memang mendadak. Tapi aku suka membaca koran sekarang."
"Apa yang kau baca sekarang?"
"Hm... ini tentang roti isi super besar dengan saus lada hitam super pedas dan kentang tumbuk saus cuka cabai," kata Giuseppie, "habiskan dalam 60 menit dan kau bisa dapat 10.000 Gulden."
"Astaga... terdengar sangat lezat. Aku jadi lapar," Gina menjilat bibirnya, "dan 10.000 Gulden jika habis dalam 60 menit? Itu penawaran yang luar biasa!"
"Hey, dengarkan ini. Roti isi ini sangat besar. Panjang sisinya mencapai 40 centimeter dengan isian daging sapi saus lada hitam seberat 12 kilogram, 30 potong daging asap renyah sepanjang 25 centimeter, 6 selada cincang, 8 buah tomat iris, 6 bawang bombai, dan 1 kilogram acar. Belum lagi kentang tumbuk sebanyak 4 kilogram. Kau yakin masih ingin makan itu?"
"Tentu saja. Aku suka makanan besar seperti itu," kata Gina, "berapa yang harus kubayar jika aku gagal menghabiskannya dalam 60 menit?"
"Uh... 6.000 Gulden. Belum termasuk minum dan pajak restoran 2,5%."
"Taruhan yang besar. Di mana mereka menjualnya? Kasino?"
"Aku tidak tahu."
"Ayolah... beri tahu aku."
"Gina, kau itu masih gadis. Kau harus menjaga tubuhmu baik - baik."
Gina mencibir, "hmph, kau mulai terdengar seperti Ibuku sekarang."
Giuseppie tertawa keras sebelum ia membalik halaman koran itu. Ia membaca koran itu dalam diam sementara Gina mengelap gelas kopi di dekatnya sambil melayani pelanggan yang lain. Sesekali Giuseppie menatap ke luar jendela dan hanya mendapati hujan yang turun semakin deras.
"Aku seharusnya melapor satu jam yang lalu," kata Giuseppie.
"Sekarang sedang hujan deras. Aku yakin Signore Capiali akan mengerti," kata Gina.
"Kau tahu, kurasa aku ingin minum sedikit sekarang. Kau punya whiskey?"
"Aku hanya punya yang seludupan dari Kaledonia. Harganya 80 Gulden."
"80 Gulden untuk segelas whiskey? Itu mahal," keluh Giuseppie, "apa tidak ada yang buatan lokal?"
"Permintaan di pasar gelap rendah yang artinya tidak ada penyulingan di sini. Aku rasa orang - orang masih takut minum karena kasus keracunan itu."
"Baiklah, aku ingin segelas," kata Giuseppie.
"Segera datang."
Gina berlutut dan menuang segelas whiskey untuk Giuseppie. Ia lalu kembali berdiri dan memberikan whiskey itu kepada Giuseppie.
"Aku yang traktir kali ini," kata Gina.
"Benarkah? Wah... terima kasih," Giuseppie tersenyum lebar.
Gina tahu Giuseppie saat ini sedang menghadapi masa yang sulit baginya. Wanita itu tahu Giuseppie kini menjalani satu minggu yang sulit sejak kasus keracunan massal pertama seminggu yang lalu. Giuseppie tidak bisa mendapatkan uang tambahan dari mencuri alkohol milik geng lain. Selain itu, ia juga tidak bisa minum alkohol sebanyak yang ia suka seperti dulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Restarting My Life In This New World
FantasyGiuseppie di Centa adalah seorang pria dari Palermo yang terbangun di sebuah dunia baru. Menjadi seorang anggota geng kriminal adalah apa yang ia tahu dan ia tidak berniat untuk mengubah apa yang ia lakukan di dunia baru ini.