Even A Gangster Have A Hobby

13 2 0
                                    

Walaupun ia merupakan seorang anggota gang kriminal, Giuseppie tetaplah seorang manusia biasa. Ia terkadang bosan dan lelah melakukan pekerjaan berbahaya hampir setiap hari walaupun ia suka dengan apa yang ia lakukan.

Tuan Capiali memberikan hari rabu sebagai hari libur untuk Giuseppie dan beberapa anggota gang yang lain. Saat hari liburnya, Giuseppie terlihat sering mengunjungi Pasar Mercantile untuk membeli beberapa bahan untuk hobinya, yaitu memasak makanan khas Sisilia.

"Hm... sepertinya aku akan membuat sfincione hari ini," pikir Giuseppie saat ia melihat bahan - bahan makanan di pasar.

Giuseppie berjalan menyusuri pasar dan akhirnya berhenti di sebuah lapak yang dikelola oleh seorang wanita paruh baya dan anak perempuannya. Giuseppie merupakan pelanggan setia mereka. Kedua wanita itu selalu menunggu Giuseppie setiap hari rabu.

"Selamat pagi, Tuan di Centa," sambut seorang wanita paruh baya.

"Selamat pagi juga, Nyonya Danillo," kata Giuseppie sambil tersenyum, "aku tidak melihat Rosa bersama denganmu."

"Dia sedang mengambil sayuran di kanal."

"Ah... aku sepertinya datang terlalu pagi," Giuseppie melihat arlojinya, "aku memang datang jam 30 menit lebih awal."

"Tidak apa, temani saja janda tua ini di sini. Aku senang jika punya teman mengobrol."

Giuseppie mengiyakan permintaan dari Nyonya Danillo. Keduanya lalu terlibat percakapan yang menyenangkan hingga Rosa datang dengan membawa sayuran yang akan ia dan Ibunya jual.

"Giuseppie," sapa Rosa yang sedang menarik kereta dorong berisi kotak - kotak kayu penuh sayuran dari kejauhan.

"Ah... itu dia anakku," kata Nyonya Danillo.

Rosa menghentikan kereta dorongnya di depan lapak dan mulai menaikan kotak - kotak kayu itu sementara ibunya menyusun barang - barang. Sementara itu, Giuseppie memperhatikan sayuran yang baru ditata dan mengambil yang menurutnya bagus.

"Tomat - tomatmu segar sekali, Nyonya Danillo" kata Giuseppie.

"Itu putraku yang menanamnya. Dia punya kebun tomat yang besar. Dia menjual beberapa kotak tomat kepadaku setiap hari."

"Aku akan ambil beberapa tomat ini dan beberapa daun basil," kata Giuseppie, "um... kau punya tepung dan ragi? Oh, aku juga perlu bawang putih."

"Tentu saja," Nyonya Danillo lalu memanggil Rosa, "kau dengar yang Tuan di Centa katakan?"

Rosa mengangguk. Wanita berambut hitam diikat ekor kuda itu lalu mengambil pesanan Giuseppie dan menaruhnya di tas belanja Giuseppie.

"Kau sepertinya memasak sesuatu yang enak hari ini," kata Rosa.

"Itu benar. Aku membuat sfincione hari ini."

"Uh... sepertinya enak dengan...," Rosa melirik ke sekitarnya sebelum melanjutkan, "wine putih?"

"Terdengar seperti ide yang bagus," kata Giuseppie, "tapi aku lebih suka meminumnya dengan air putih."

"Kau ingin memasaknya dengan ikan sisik biru?"

"Sisik biru? Aku berpikir untuk pakai ikan teri kalengan."

"Itu juga enak."

Rosa memberikan kembali tas belanja Giuseppie yang kini penuh barang belanjaan. Giuseppie lalu memberikan 50 Gulden kepada Rosa.

"Terima kasih, datang lagi ya..."

....

Suara adonan dari tepung dapat terdengar dengan samar - samar dari dalam sebuah kamar apartemen di mana Giuseppie tinggal. Giuseppie memukul dan memijat adonan itu dengan tenang dan perlahan. Ia ingin agar sfincione yang ia buat nanti memiliki tekstur yang cocok di lidah siapapun yang memakannya.

Restarting My Life In This New WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang