Into The Darkness Again (part 1)

1 0 0
                                    

(Tujuh bulan kemudian)

Giuseppie melamun di balik mesin kasir di kedai kopi Gina yang kini bernama Southside Caffetteria. Saat itu jam tiga sore dan hampir tidak ada yang datang kecuali dua orang wanita Saxonia yang datang untuk minum teh dan makan roti isi di dekat jendela. Di dapur sendiri semua hal telah terurus dan seisi restoran telah siap menanti jam makan malam dua jam lagi.

Beberapa hari ini semua pekerjaan bisa Giuseppie lakukan dengan sangat cepat. Awalnya ia agak lama mempersiapkan bahan makanan yang akan ia dan para koki gunakan untuk memasak. Akan tetapi kemampuannya dalam mempersiapkan makanan dalam jumlah besar semakin meningkat dan ia dapat melakukan semua pekerjaan dapur dengan sangat mudah.

Tuan Gongshun yang sedang membaca koran melirik ke arah Giuseppie. Ia melihat suami pemilik kedai kopi itu hanya melihat ke arah jendela seolah sedang menunggu seseorang selama dua jam belakangan. Tuan Gongshun menghela nafasnya dan menutup koran.

"Nyonya di Centa akan baik - baik saja. Kau tidak perlu terlalu khawatir," kata Tuan Gongshun, "lagi pula, kandungannya sudah kuat sekarang. Kau tidak perlu khawatir."

Giuseppie hanya mengangguk, namun ia tetap tidak bisa menarik perhatiannya dari jendela kedai kopi. Tidak lama berselang dan ia melihat seseorang yang ia kenal. Akan tetapi itu bukan Gina. Itu seorang pria berseragam geng The Uniform yang berlumuran dengan darah. Giuseppie dengan cepat keluar toko untuk membantu pria itu yang kini telah terkapar di trotoar.

"Astaga, Luigi!"

Giuseppie menopang tubuh Luigi dan berencana untuk membawanya ke dalam kedai. Tiba - tiba sekumpulan orang berseragam The Uniform datang mendekat. Giuseppie awalnya ingin meminta bantuan mereka. Akan tetapi saat salah satu dari mereka menunjuk ke arah mereka dan salah satu dari mereka mengangkat sebuah panah silang, Giuseppie tahu sesuatu yang buruk sedang terjadi.

Giuseppie menarik Luigi dan melompat ke arah jendela toko. Ia tidak masalah punggungnya terkena serpihan kaca asalkan ia dan Luigi masih hidup. Cara masuk Giuseppie membuatnya mendapat perhatian dari orang - orang di dalam kedai kopi.

"Astaga, Tuan di Centa!," teriak Tuan Gongshun yang terkejut.

"Kalian semua keluar dari pintu dapur sekarang!," teriak Giuseppie.

"Kenapa?"

Pertanyaan Tuan Gongshun dijawab dengan sebuah tong sampah yang masuk dengan memecahkan jendela. Dengan cepat para staff dan pelanggan menuruti perintah Giuseppie dan keluar dari restoran melalui pintu dapur.

Tiga orang penyerang masuk ke dalam kedai kopi. Orang pertama disambut dengan sebuah kursi yang melayang ke wajahnya. Penyerang kedua maju menyerang Giuseppie dengan kapak. Giuseppie dengan cepat mengambil sebuah botol saus sambal dan menyemprot isinya ke wajah penyerang kedua. Mata penyerang kedua menjadi buta karena itu. Giuseppie dengan cepat mengambil kapak di tangan penyerang kedua. Saat pemegang panah silang menembakan anak panahnya. Giuseppie menggunakan tubuh penyerang kedua sebagai perisai dan melempar kapak ke pemegang panah silang yang mendarat langsung ke dadanya.

Giuseppie menghela nafasnya karena kehabisan nafas. Di hari - harinya yang lampau, ia tidak akan terlalu kelelahan dalam melakukan gerakan cepat seperti itu. Namun kehidupan damai yang ia dapat sekarang telah membuat tubuhnya jarang bergerak dan bertambah berat. Ia lalu mendatangi Luigi yang masih terkapar di lantai yang penuh pecahan kaca.

"Luigi, kau tidak apa - apa?," tanya Giuseppie.

"Giuseppie?"

Giuseppie senang Luigi tidak apa - apa. Tanpa membuang waktu, Giuseppie mengambil kotak P3K di dalam dapur dan mencoba untuk mengobati Luigi.

Restarting My Life In This New WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang