The Iron Cross

4 1 0
                                    

Giuseppie menghela napasnya saat ia menyelesaikan semua berkas yang ditugaskan kepadanya. Berkas - berkas itu adalah hal yang tidak akan pernah berakhir selama ia menjadi capo. Tugas yang membosankan sekaligus melelahkan meski ia tidak banyak bergerak. Namun ia tahu posisi yang tinggi berarti tanggungjawab yang besar. Sehingga ia tahu resiko dari posisi ini dan ia menerimanya.

"Jam dua siang dan semua berkas selesai?," kata Giuseppie saat ia melihat jam dinding, "huh, cepat sekali. Tidak seperti biasanya."

Entah mengapa namun Giuseppie merasa lebih bahagia dan bersemangat beberapa hari ini. Itu berpengaruh kepada pekerjaannya yang menjadi lebih cepat dan efisien. Semuanya dimulai sejak ia mengakui perasaannya kepada Gina. Sejak saat itu, Gina selalu datang di pagi hari untuk membawakannya kopi dan kue kecil. Mereka lalu berbicara kecil sejenak dan mengakhiri pertemuan mereka dengan ciuman di bibir.

"Kurasa aku akan mengerjakan tugas Signore Capiali sekarang."

Giuseppie mengambil enam buah kertas yang merupakan laporan dari keenam mata - matanya setelah dua minggu mengumpulkan informasi. Giuseppie belum sempat membaca kertas - kertas itu. Sehingga ia memutuskan untuk membacanya sekarang.

"Hm... oh... hmhm... tunggu, ini... oh tidak, tidak - tidak - tidak. Astaga!"

Giuseppie berdiri dan pergi menuju kantor Tuan Capiali yang berada di sebelahnya. Nona Arcara melihat Giuseppie datang dengan wajah yang terlihat panik. Sehingga wanita demi human bison itu membuka mulutnya.

"Capo di Centa, apa yang terjadi? Kau terlihat panik," tanya wanita Silecia-Yorkshire itu.

"Aku harus bertemu dengan Signore Capiali sekarang."

Nona Arcara mempersilahkan pria itu untuk masuk. Tuan Capiali, melihat capo-nya datang ke ruangannya, menyambut Giuseppie.

"Giuseppie, apa hal yang membawa dirimu ke sini?," tanya Tuan Capiali.

Giuseppie memberikan keenam kertas laporan mata - matanya kepada Tuan Capiali. Tuan Capiali mengambil kertas tersebut dan membacanya.

"Itu adalah laporan dari mata - mata yang kukirim ke Eastcoast," kata Giuseppie, "dari laporan itu, aku takut kita sedang menghadapi seluruh geng di Eastcoast."

"Seluruh geng?"

Giuseppie mengangguk, "itu benar."

Tuan Capiali menghela napasnya dan menunduk, "ini buruk. Kita tidak bisa melawan seluruh Eastcoast bahkan jika kita mengajak The Greencoat Lads bersama dengan kita. Mereka terlalu banyak."

"Jumlah kita memang lebih banyak jika kita melawan mereka satu per satu. Namun jika mereka bersatu, kita jelas akan kalah."

"Benar, tapi kita tidak bisa diam saja. Kita tidak boleh membiarkan mereka mengacau di Little Silecia," kata Tuan Capiali, "Giuseppie, apa kau memiliki ide?"

"Bagaimana jika kita mengajak geng orang Kansai? Um... Klan Nijima jika aku tidak salah."

"Kita bisa melakukannya. Tapi tetap saja kita kalah banyak."

"Kalau begitu, bagaimana jika kita mengajak geng yang kira - kira menyukai kita?"

"Kau ada ide tentang siapa yang bisa kita ajak?"

"Aku tidak tahu... tapi sebaiknya kita mengajak geng yang berasal dari Eastcoast."

"Mencari kawan di benteng lawan? Itu gila."

"Tapi setidaknya itu yang bisa kita lakukan untuk mengurangi potensi musuh kita dari Eastcoast."

"Tapi kira - kira siapa yang bisa kita percaya dari sana. Kau mengatakan semua geng di Eastcoast memusuhi kita, benar?"

Restarting My Life In This New WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang