Poisoned Water (part 5)

3 1 0
                                    

Suara pukulan dapat didengar di dalam sebuah ruangan yang biasa digunakan untuk introgasi. Tiga orang anggota The Uniform memukuli seorang wanita yang sedang diikat di sebuah kursi kayu. Mereka memukuli wanita paruh baya itu dengan tongkat, papan kayu, dan tinju.

Wanita itu, Nyonya Delora namanya, telah berada dua hari di dalam ruangan itu. Matanya ditutupi oleh kain. Begitu juga dengan mulutnya. Kedua penutup itu tidak pernah dibuka. Artinya ia dibiarkan kelaparan dan kehausan selama dua hari itu.

Tuan Capiali masuki ruang introgasi. Ia meminta ketiga anak buahnya untuk membuka kedua kain penutup Nyonya Delora karena kini saatnya untuk mengintrogasi pengkhianat itu. Ketiga anak buahnya lalu pergi dari ruangan itu.

"Selamat malam, Nyonya Delora," kata Tuan Capiali.

"Sig... Signore," kata Nyonya Delora lemah.

"Aku dengar dari salah satu anak buahku kalau kau menaruh metanol di dalam minuman alkoholku dan setelah diselidiki memang benar kalau kau menaruh bahan beracun itu ke dalam minuman - minumanku."

Tuan Capiali kemudian mendekatkan wajahnya ke wajah Nyonya Delora yang dipenuhi lebam dan darah. Ia juga menatap dalam - dalam mata Nyonya Delora untuk menambah kekuatan intimidasinya.

"Siapa yang menyuruhmu untuk melakukan hal itu?," tanya Tuan Capiali dingin.

"Tidak... tidak... mereka pasti akan membunuhku jika aku memberi tahumu."

"Dan aku akan membunuhmu jika kau tidak buka mulut," nada suara Tuan Capiali ditinggikan. Ia lalu kembali ke suara dinginnya "sekarang, siapa yang menyuruhmu?"

Nyonya Delora menggelengkan kepalanya. Ia sepertinya masih enggan untuk membeberkan apa yang ia tahu. Tuan Capiali menghela nafasnya. Ia sepertinya harus memakai satu dari banyak trik introgasi yang ia tahu.

"Suami dan anak laki - lakimu ada di Kota Dawson, benar?," tanya Tuan Capiali, "pria dan anak yang baik. Aku yakin akan menyedihkan jika sesuatu yang buruk terjadi pada mereka."

"Kau... menjauh dari mereka!"

"Tenang, aku akan menjauhkan diriku dari mereka. Jika kau membuka mulutmu tentu saja."

"Kau tidak tahu siapa yang akan kau hadapi setelah aku membuka mulutku."

"Katakan saja, Nyonya Delora. Siapa saja yang ada di benakmu, keluarkan saja."

"Ada dua nama. Nama mereka adalah Pierre dan Joachim, dua orang agen Biro Pemberantas Alkohol," kata Nyonya Delora, "dengan kata lain, kau sedang berhadapan dengan pemerintah, Signore Enzo Capiali."

Tuan Capiali lalu teringat dengan pesan Tuan Nijima. Keduanya pernah bertemu untuk membahas keracunan alkohol massal sehari setelah Giuseppie bertemu dengan Tuan Nijima.

"Giuseppie benar. Aku mungkin akan berhadapan dengan pemerintah sekarang," pikir Tuan Capiali.

Tuan Capiali merasa kedua tersebut, Pierre dan Joachim, harus mendapat ganjaran karena perbuatan mereka yang membahayakan bisnis alkohol ilegalnya. Keduanya adalah halangan dan prinsip Tuan Capiali yang utama dalam bisnis adalah menyingkirkan apapun yang menjadi halangan.

Mengenai Nyonya Delora, Tuan Capiali tidak bisa menghabisi wanita itu walaupun ia telah berkhianat. Wanita itu sebenarnya memiliki loyalitas yang tinggi. Apalagi Nyonya Delora juga telah lama mengabdi sejak ia masih menjadi seorang gadis muda. Tuan Capiali tahu jasanya banyak untuk geng, sehingga ia memutuskan untuk bermurah hati. Tapi mengapa wanita itu berkhianat masih menjadi sebuah pertanyaan yang akan Tuan Capiali sampingkan terlebih dahulu.

"Nyonya Delora, aku tahu kau orang yang tidak mudah berkhianat. Kau tahu, aku akan memberimu satu kesempatan lagi. Lakukan apa yang kukatakan dan aku akan jamin keselamatan keluargamu."

Restarting My Life In This New WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang