Cahaya berwarna merah menyinari Distrik Eastcoast malam itu. Akan tetapi cahaya itu tidak datang dari lampu, melainkan dari api yang melahap bangunan geng - geng yang berada di sana. Selain membakar bangunan, api itu juga membakar siapa saja yang menyentuhnya.
Pemandangan di distrik Eastcoast sangat mengerikan malam itu. Selain kebakaran, di jalan - jalan juga tergeletak mayat - mayat yang kebanyakan adalah anggota geng Eastcoast. Badan yang tersayat dan tertusuk, kepala yang terpenggal, dan tubuh yang terbakar api adalah empat dari banyak cara mayat itu tewas. Untungnya tidak ada penduduk sipil yang menjadi korban. Mereka telah bersembunyi di rumah masing - masing.
Di antara tumpukan mayat, seorang anggota geng Eastcoast terbangun. Ia menarik sebuah anak panah yang menancap di betisnya sebelum ia bangkit dan melihat ke sekelilingnya. Perlu waktu beberapa lama baginya agar penglihatannya bisa fokus karena sebelumnya ia ingat kepalanya dipukul oleh palu.
"Astaga... monster macam apa yang merencanakan semua ini...?"
....
Giuseppie saat ini sedang berkumpul dengan dua orang tangan kanan dari geng sekutu The Uniform di sebuah ruangan khusus di Gina's Lounge. Gina memiliki sebuah ruang pertemuan khusus di lantai kedua kedai kopinya itu. Ruang pertemuan itu biasanya digunakan untuk pembicaraan yang bersifat privat dan sering digunakan oleh orang - orang yang... mencurigakan untuk membahas urusan mereka yang juga mencurigakan.
"Distrik Eastcoast yah... kita hanya bisa menyerang distrik ini dari tiga arah," kata Giuseppie sambil melihat ke sebuah peta Yorkshire yang besar.
"Itu benar. Utara, barat, dan selatan. Jika dilihat dari letak geng kita, kurasa pembagiannya sudah jelas," kata Tuan Kruegger, tangan kanan pemimpin Eiserner Kreuez, Brendon von Lidzman.
"Bisa kulihat itu," kata Uesugi Takeshi, tangan kanan Nijima Koiso, pemimpin Klan Nijima, "tapi bagaimana kita menyerang mereka adalah pertanyaannya."
"Yah... sudah jelas. Klan Nijima akan menyerang dari utara, The Uniform dari selatan, dan Eiserner Kreuez dari barat," kata Tuan Giuseppie yang didukung oleh anggukan Tuan Kruegger.
"Tidak, bukan itu. Maksudku, skema penyerangan kita akan seperti apa? Aku tidak yakin melakukan serangan besar - besaran adalah ide yang bagus. Selain itu, polisi militer mungkin akan menyadari itu dengan cepat."
"Kau ada benarnya," Tuan Kruegger, "kau ada ide?"
"Kita harus memakai taktik kejutan."
"Taktik kejutan? Jelaskan."
"Tuan Kruegger, apa geng - geng di Eastcoast telah mengetahui pengkhianatan gengmu?"
"Tidak. Semuanya aman. Belum ada yang tahu. Aku yakin itu."
"Sempurna. Sekarang yang perlu kita pikirkan adalah bagaimana cara memanfaatkannya."
"Bagaimana, Tuan Uesugi?"
"Itu... yang kutidaktahu. Ada ide?"
"Yah... jumlah kita lebih banyak jika kita ikut menghitung The Highguard dan The Greencoats Lads. Mungkin kita bisa memanfaatkan jumlah kita juga?"
"Tapi itu belum menjawab skema penyerangan kita. Tentu kita bisa memanfaatkan jumlah yang banyak dan elemen kejutan. Tapi bagaimana kita memanfaatkan itu yang menjadi masalah."
Tuan Uesugi dan Tuan Kruegger lalu melihat ke arah Giuseppie yang sedang duduk di sofa dengan posisi yang malas. Itu membuat mereka cukup kesal. Bagaimana tidak, saat keduanya sedang berpikir keras mengurusi masalah yang sangat penting, Giuseppie malah duduk di sofa sambil meminum soda sarsaparila.
KAMU SEDANG MEMBACA
Restarting My Life In This New World
FantasíaGiuseppie di Centa adalah seorang pria dari Palermo yang terbangun di sebuah dunia baru. Menjadi seorang anggota geng kriminal adalah apa yang ia tahu dan ia tidak berniat untuk mengubah apa yang ia lakukan di dunia baru ini.