Money Asking Job

5 1 0
                                    

Giuseppie duduk di sebuah bangku taman sambil meneguk secangkir kopi. Taman Little Silecia cukup ramai dikunjungi ketika pagi hari mulai mencapai fase tengah. Taman itu adalah sebuah taman yang sederhana. Tempat itu hanya berupa area seluas dua hektar dengan jalan setapak berbentuk persegi yang dipotong oleh sebuah jalan lain di tengahnya. Jalan - jalan setapak itu lalu dikelilingi oleh pepohonan di sekitarnya.

Tempat yang sederhana memang, tapi bahkan tempat yang sederhana ini adalah hal yang cukup penting untuk menyegarkan pikiran warga kota yang mudah jenuh.

"Sebentar lagi akhir musim semi...," Giuseppie berpikir, "berarti sudah dua bulan aku berada di dunia ini. Ya ampun... waktu berjalan cepat."

Seseorang mendekati Giuseppie dan duduk di sebelahnya. Giuseppie mengangkat kepalanya untuk melihat siapa yang duduk di sebelahnya.

"Selamat pagi," kata Tuan Capiali sambil mengangkat topi vedora-nya.

"Ah! Sig... Signore Capiali!," Giuseppie berdiri dan mengangkat topinya sambil sedikit menunduk, "selamat pagi juga."

"Tidak perlu formal. Kau belum lapor ke Bengkel, kan?"

"Be... belum. Tapi aku akan segera ke sana setelah selesai menghabiskan kopi ini."

"Santai saja. Aku juga baru masuk Bengkel nanti pagi," kata Tuan Capiali, "duduklah di sampingku."

Giuseppie kembali duduk di sebelah Tuan Capiali. Pria Palermo itu merasa cukup gugup ketika duduk di sebelah pria paruh baya yang ia hormati itu. Kebiasannya yang suka bercanda mungkin membuat Tuan Capiali tersinggung, sehingga ia mencoba untuk mengkakukan dirinya sedikit.

"Giuseppie, aku harus mengucapkan terima kasih karena kau sudah membantuku menyelesaikan masalah preman di sini minggu lalu," kata Tuan Capiali.

"Aku hanya menjalankan tugasku, Signore."

Tuan Capiali lalu melihat cangkir kopi Giuseppie, "kau minum kopi?"

Giuseppie mengangguk, "setiap pagi sebelum berangkat ke Bengkel."

"Aku dengar dari Luigi Ricena kau suka dengan pemilik kedai kopi itu... um, apa namanya... Gina's Lounge?"

"Itu benar," Giuseppie tertawa malu - malu. Ia lalu berpikir, "sialan kau, Luigi!"

"Yah... aku pernah datang ke sana beberapa kali. Aku selalu suka pemilik kedai kopi seperti Nona Berrucio."

"Begitu ya...," Giuseppie mulai merasa was - was mendengar kata - kata itu.

"Itu benar, wanita itu membayar perlindungan tepat waktu. Tidak pernah telat sekalipun."

"Oh..."

"Kau pucat tadi. Kau ketakutan aku mengambil gadismu?," Tuan Capiali tertawa keras, "tenang saja. Aku sudah tua dan sadar diri. Maksudku, aku sudah tidak di usia untuk mendapatkan wanita lagi."

"Aku mengerti."

Keduanya kemudian diam. Giuseppie dapat merasakan bahwa Tuannya itu sedang terlilit pikiran yang berat dan memutuskan untuk diam agar Tuan Capiali bisa berpikir dengan tenang.

"Guiseppie, menurutmu jika aku ingin kembali kepada seorang wanita setelah aku meninggalkannya untuk waktu yang lama, apa dia akan menerimaku kembali?," tanya Tuan Capiali yang memecahkan keheningan itu.

"Berbicara tentang perasaan wanita ya... aku jujur tidak tahu harus menjawab apa, Signore. Aku tidak pernah berhubungan dengan wanita."

"Begitu ya... maaf karena aku memberi pertanyaan yang tidak kau pahami."

Restarting My Life In This New WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang