Waktu menunjukan pukul 08.30 malam. Dan saat ini aku sedang terduduk merenungkan nasibku di depan meja riasku sendiri. Aku baru saja selesai menyelesaikan makeup di wajahku karena malam ini ada acara makan malam bersama keluarga Jimin.
Sedari 30 menit lalu kedua orangtuaku telah meninggalkan rumah ini, tinggalah aku sendirian saja. Bukan karena tak ingin pergi atau ingin pergi terlambat tak tepat pada waktu, tetapi sore tadi Jimin mengirimkan aku pesan singkat bahwa dia yang akan menjemputku.
Tetapi hingga saat ini belum ada suara mobil memasuki tempat parkir rumahku.
Berulang kali aku memeriksa ponselku berharap Jimin memberi kabar.
Terakhir aku mendengar suarany ketika dia bersiap tadi. Apakah malam ini jalanan macet yah??
Berulangkali aku membuang napas dengan kasar dan menghirupnya lagi.
Baiklah ini sudah lewat dari waktu yang sudah di tentukan, aku akan menghubungi Jimin untuk memastikan sampai di mana pria itu.
"Huh?" Aku baru ingin menghubunginya tetapi nampaknya pria itu barusaja sampai karena ada suara mobil di bawa sana
Langsung saja aku berlari menuruni tangga, aku akan benar-benar memberi pelajaran untuk pria itu, dia telah membuat aku menunggu selama kurang lebih 30 menit.
Langsung saja aku membuka pintu utama.. dan langsung mendapatkan pemandangan yang....
"Tolong bantu"
"Eh ba-baiklah" aku berjalan menuju pria yang sedang memboyong seoran wanita yang, ehm bau alkohol ini."Letakan di sova saja"
"Baik" dengan hati-hati kami berdua meletakan wanita itu."Hah" pria itu menarik napasnya dan merapihka tataan jasnya. Sepertinya dia kecapean..
"Kenapa kalian berdua bersama?" Tanyaku bingung
"Ah Aku menemukannya di jalan sedang berjalan sempoyongan dan asal berjalan saja"
Aku hanya mengangguk mengerti. Lagipun wanita ini, ini masih pukul 08.30 malam bukan waktu yang larut hingga dia harus mabuk seperti ini di jam segini. Apa dia ada masalah??
"Ah maafkan aku terlambat kesini, aku harus menolongnya bukan, zoy tampak kacau" ucap Jimin sambil menatapku senduh.."Em" ku anggukan kepalaku "tunggu di sini, sepertinya kau kelelahan, akan aku ambilkan air putih" aku berjalan menuju dapur, dan mengambil apa yang aku maksud dan juga minuman pereda mabuk.
Setauku sepupuku itu akan mabuk ketika memilika banyak masalah, selama ini dia minum-minum tapi tak pernah kehilangan kesadarannya. Apa dia ada masalah? Tetapi tadi ketika kita bertemu untuk membeli drass untukku dia baik-baik saja.
Hm entahlah.Aku kembali ke ruang tamu untuk memberikan dua minuman ini kepada dua orang tersebut.
Tapi...
Prang
Kedua minuman yang sedang aku genggam terjatuh begitu saja.
Ku besarkan kedua bolamataku hingga tanpa sadar mulutkupun ikut terbuka, aku berdiri kaku dan tak bisa berbuat apa-apa seketika aku seperti kehilangan tulang-tulang yang selama ini menopang tubuhku. Pemandangan macam apa ini
"Rose ini" Jimin berjalan kearahku ketika terlepas dari pelukan Zoy
"Kau.. kau jangan berburuk sangka" ucapnya lagi
"Jim haha jangan pergi"
Entah mengapa aku belum mampu untuk berkata-kata. Jimin dan Zoy berciuman apa aku salah lihat. Apa-apaan ini
"Rose dia menarikku secara tiba-tiba dan menciumku, percayalah ketika kau sampai dia baru memciumku, dan langsung aku..."
"Ya Rose haha Jimin ha" Zoy berbicara sambil tertawa
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny??
Teen FictionAku harus mencari kekasih masa kecilku. Tetapi aku telah jatuh cinta kepada dia. Di lain sisi orangtuaku menjodohkanku Aku harus bagaimana (jirose)