Perkenalkan namaku Roseanne Park. Aku akan menceritakan kisahku dengan seseorang yang pernah aku cintai jauh dari umurku sekarang.
Saat aku berusia 5 tahun, umur dimana aku menduduki bangku TK, aku memiliki pacar masa kecilku pada saat itu aku memanggilnya dengan sebutan cimy karna ibunya yang selalu memanggilnya dengn sebutan itu. Kami berasal dari busan.
Rumah kami tidak berjauhan, kami masih tinggal di satu kompleks perumahan yang sama. Perkenalan kita di bangku TK bisa di bilang begitu dramatis, ketika itu aku diejek oleh beberapa orang dan aku di dorong hingga leherku terbentur pada ujung meja hingga leherku berdarah sangat banyak dan dia, cimy datang dan memarahi orang-orang itu dan membantuku dan saat itulah kita berdua sering bersama kita berdua sangatlah dekat orang tua kitapun sangat dekat karna kami adalah tetangga. Maka dari situlah kami berdua semakin dekat.
Suatu ketika aku dan cimy mengikat janji di suatu tempat, tempat itu dipenuhi oleh bunga dan rerumputan disana pula terdapat 1 pohon yg begitu rimbun, tempat yang sejuk dan indah jika di pandang, menjadikan tempat itu sebagai salahsatu tempat terfavorit kita berdua.
Cimy memberikan ku cincin yang dibuat olehnya dari bunga, cincin yang begitu indah, bukan cuman cincin tetapi dia juga membuatkanku mahkota dari bunga, Pada saat itu dia membuat janji bahwa dia tidak akn pernah meninggalkanku dan akan terus menjagaku dari orang jahat, akupun berjanji kepadanya bahwa aku tidak akn pernah pergi darinya.
Ketika janji itu telah selesai diucapkan oleh kami berdua cimy dengan tiba-tiba menahan tanganku dan memajukan wajahnya hingga sangat dekat dengan wajahku dalm saat itu juga dia mencium bibirku, aku sangat gugup tentunya. Di umur kita yang begitu kanak-kanak dia bisa melakukan hal seperti itu kepadaku dan anehnya aku sendiripun tidak menghindar atau marah kepadanya.
Setelah itu cimy mengukir batang pohon yang ada pada tempat tersebut dia menulis kata (CIMY 💜 ROSE) dia berkata
"akan ku ukir nama kita berdua agar sebagai bukti bahwa kita berdua telah mengikat janji di sini dan tak akan pernah berpisah".
Hari itu adalah hari terindah untukku, semenjak hari itu kami berduapun semakin hari semakin dekat. Hingga pada suatu saat ketika umur dimana kita akan memasuki kelas dasar aku mendengar kabar bahwa cimy dan keluarganya akan pindah ke pusat kota yaitu seoul, aku mendengar kabar itu dari ibuku dan pada saat itu pula aku pergi ke rumahnya, ketika sesampai aku di sana ternyata benar barang-barang perabotan rumahnya telah diangkut ke atas mobil pengangkut barang. Dan dapat kulihat cimy dan keluarganya yg sudah bersiap untuk berangkat. Dan dia melihat kearahku. Dia tersenyum dan berjalan kearahku, aku menatapnya dari kejauhan dia membawa sesuatu di tangan kanannya.
Ketika jaraknya telah dekat dengan ku dia berkata " maafkan aku, aku harus pergi bersama orangtuaku, aku tidak mungkin tinggal di sini sendirian, ayahku disuruh pindah di kantornya yang berada di kota, aku berjanji tidak akan pernah melupakanmu, maupun sebaliknya kau tak akan pernah melupakanku yah"
dan diberikannya bunga yang terbuat dari lipatan kertas origami yang berwarna merah." ini untukmu, ini bukan sebuah perpisahan, percayalah kita akan bertemu aku tidak akan melupakanmu"
dia berusaha meyakinkanku
"aku membuat ini untukmu, aku sengaja menggunakan kertas origami agar bunga itu tidak cepat layu, kau tau itu adalah bunga rose, seperti namamu rose" lanjut cimy sambil tersenyum hingga dapat kulihat matanya yang menyipit
" aku tidak akan pernah melupakanmu" aku hanya dapat berucap seperti itu dikarenakan hatiku yang sangat perih dan begitu sakit, entah pada umurku waktu itu aku belum terlalu paham dengan apa yang aku rasakan.Dan pada saat itu dia memeluku erat, perlakuan dia seperti itu membuatku semakin susah untuk melepaskan ya.
Setelah kepergian cimy, tentunya aku tak segembira dulu ketika masih ada dia disampingku, awal masuk sekolah dasar Aku tidak begitu bahagia, yang pada awalnya aku berharap bisa masuk di sekolah yang sama dan masuk pada kelas yang sama dan duduk bersama cimy. Ternyata semua itu tidak seperti apa yang aku inginkan. Tentunya hari-hariku tidak begitu menarik.
Tempat yang tadinya sering didatangi aku dan cimy sekarang hanya aku seorang yang duduk di bawah pohon itu sendirian dan ditemani kertas origami berbentuk bunga rose yang diberikannya untukku.
Aku benar-benar melewati hari-hariku sendirian, aku memiliki teman tetapi tidak begitu dekat, ketika aku diganggu oleh beberapa orang aku hanya bisa menangis dan mengingat janjinya dan hanya bisa datang di tempat kami berdua.
Ukiran yang pernah dia buat di pohon Waktu itu sudah mulai pudar dikarenakan kayu pada pohon itu yang sudah mulai lapuk.
Selama itu aku tidak pernah bertemu dengannya membuatku hampir melupakan wajahnya, apalagi aku hanya memiliki foto kita berdua ketika TK dulu, sekarang umurku sudah 11 tahun dan sebentar lagi aku akan memasuki skolah menengah pertama.
Apakah cimy masih memegang janjinya terhadapku. Sekarang aku akan memasuki sekolah menengah pertama.
Pada saat itu ad seorang pria, dia mengajaku untuk berkenalan, dan dia memilih duduk sebangku denganku, kami berdua pun cukup dekat.
Hingga pada saat pria itu mengajaku untuk berkencan. Ini adalah kesempatanku untuk dapat melupakan cimy seluruhnya karna aku yakin cimy pun sudah bahagia dengan kehidupan dia di sana.
Tetapi ketika pemikiran itu muncul mataku menatap kertas origami yang aku letakkan di dalam vash bunga milikku yang berada dalam kamarku.
Ketika aku bertemu dengan pria yang mengajaku untuk berkencan itu, aku mengatakan bahwa
"maaf aku tidak bisa, aku sudah memiliki kekasih"
aku tau itu sebuah penolakan yang entah sebuah kejujuran atau kebodohan yang sedang ku lakukan. Entah mengapa aku masih saja berharap kepada cimy, yang belum pasti masih mengingatku.
Hai semuanya, jadi ini adalah hasil kehaluanku selama ini 🤭
Jika kalian suka tolong dikasih bintangyahnya yah 💕
Jangan lupa komen juga biar aku bisa memperbaiki tulisankuUntuk saat ini sampai di sini dulu yah ceritanya, ntar bakal aku lanjutin lagi kok
Tolong dukungannya yah ❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny??
Teen FictionAku harus mencari kekasih masa kecilku. Tetapi aku telah jatuh cinta kepada dia. Di lain sisi orangtuaku menjodohkanku Aku harus bagaimana (jirose)