Setelah beberapa jam ku habiskan di dalam pesawat akhirnya aku tiba di Amerika. Tanpa kusadari, ini adalah pertama kali aku kembali ke tempat ini, setelah beberapa lama aku meninggalkannya. Setelah aku putuskan untuk ke Korea dan kuliah di sana, tetapi takdir mengantarkanku untuk menjadi seorang idol girl grub.
Kutarik nafasku panjang menghirup udara yang sudah lama aku tinggalkan ini.
Senyumku mengembang di bibirku dan mengingat pertama kali aku tiba di Amerika pada masa itu, aku bisa ingat dengan baik betapa berat hatiku meningglkan Korea dan mengharuskan ku jauh dari Cimy kekasih masa kecilku yang sekarang telah tumbuh menjadi pria.... Ah sudalah kenapa aku memikirkannya, tugasku datang ke sini untuk Ayahku yang entah sedang sakit apa..
Langsung saja aku menaiki taxi dan melaju menuju rumah kami.
Saat ini waktu sudah menunjukan pukul 16.15 sore waktu Amerika.
Lagi-lagi aku tercengang dengan perubahan banyak hal dari jalan yang biasanya aku lewati ketika pulang sekolah dulu. Jalanan yang selalu ramai dan selalu berbau aroma kopi dan juga roti bakar dari sebuah restoran antik di dekat jalan ini. Banyak yang sudah berubah tetapi restoran itu masih terlihat sama seperti dulu.
Setelah beberapa lama aku habiskan di dalam perjalanan akhirnya aku sampai tepat di depan gerbang rumahku.
Rumah ini masih terlihat sama, ibu merawatnya dengan baik. Halaman rumah yang selalu rapih, tataan rumput yang selalu hijau dan tanaman bunga-bunga mahal ibu masih sama, bahkan sepertinya semakin bertambah.
Dari luar gerbang ku pandang ke arah rumahku, rumah yang sangat sunyi nampak seperti tak ada penghuni. Di mana perginya ibu??
Aku bejalan memasuki pekarangan rumah. Sesampainya aku di depan pintu rumah, ku raih genggaman pintu tanpa menekan bel rumah terlebih dahulu.
"Hmm ibu tak mengunci pintu" ku buka pintu itu dan berjalan memasuki rumah.
"Ibuu" ucapku dengan membesarkan suara agar ibu dapat mendengar suaraku.
Tak ada sahutan siapapun yang menjawap ucapanku.
Aku semakin melangkahkan kakiku kearah taman belakang rumah.
"Ayoooo"
Ada suara yang tak asing di pendengranku. Itu suara ibu, sedang apa wanita itu di belakang sana, buknnya ayah sedang sakit??
Pikirku dan langsung berjalan menuju sumber suara.
Ku buka lebar mataku dan juga mulutku kaget dengan apa yang sedang aku lihat ini.
"Sayang kau sudah sampai?? Kenapa kau tak mengabari ibu, agar kami menjemputmu" ucap ibu sambil berjalan ke arahku.
Di sana bukan cuman ada ibu, ada dua orang pria yang sedang bermain golf sambil tertawa lebar.
Seorang pria bertubuh besar, itu adalah ayahku dia sedang memukul bola kecil itu. Dan pria yang satunya sedang berdiri sambil melipat kedua tangannya di depan dada dan tertawa hingga matanya menyipit.
"Sial" ucapku dalam hati.
"Ah sayang" lambaian tangan dari ayahku
Apa ini?? Apa yang sudah terjadi
"Ayo berikan kopermu untuk ibu, ibu akan mengantarmu ke kamarmu" ucap ibu yang sudah berada di depan ku dan tersenyum.
"Ibu, apa ini" ekspresi wajahku masih sama terkejut
"Kau tiba cepat sekali" ucap pria itu sambil berjalan kearahku sambil tertawa. Dan diikuti ayahku
"Ayo masuklah, ibu baru saja membuat kue kesukaanmu, sepertinya kue itu sudah siap" ucap ibu sambil berjalan melewatiku begitu saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny??
Teen FictionAku harus mencari kekasih masa kecilku. Tetapi aku telah jatuh cinta kepada dia. Di lain sisi orangtuaku menjodohkanku Aku harus bagaimana (jirose)