Ku buka mataku sambil melihat di sekitarku.
Sudah pukul berapa ini??
Ku arahkan mataku tepat pada jam dinding yang menempel di atas meja riasku.
Ini sudah pukul 3 dini hari. Apa aku bangun terlalu cepat, atau aku saja yang tidur terlalu awal??
Aku berjalan turun dari tempat tidurku, ku buka pintu kamarku dan berjalan menuruni tangga.
Aku lapar, sore tadi aku hanya makan sepotong kue lemonku sebelum moodku rusak karena Zoy dan juga Jimin.
Jimin?? Di mana pria itu? Apa dia sudah kembali ke apartemennya?? Aku harap sudah, ini sudah pukul 3 dini hari. Terlalu larut untuk seorang pria berada di rumahku.
Aku berjalan kearah kulas, aku sangat lapar kenapa tak ada seorangpun yang membangunkanku untuk makan malam??
Ku tatap isi dari kulkas ini, mataku tertuju pada buah apel dan susu.
Hmmm seperinya aku akan makan itu saja, ini sudah terlalu larut untuk mengkonsumsi makanan yang berat. Itu tidak baik untuk bodyku.
Aku ambil kotak susu itu dan satu buah apel.
Aku berjalan ke arah meja makan dan menggeser sedikit kursi untuk aku duduki.
Langsung saja aku tuangkan susu itu kedalam mulutku tanpa harus menuangkannya ke dalam gelas terlebih dahulu.
Kutegug susu itu dengan sangat tidak sabar, aku sangat haus, aku baru bangun dari tidur bukan selesai lari maraton. Kenapa aku haus seperti ini??
Ada sesuatu yang menjalar di pingangku seperti tangan seseorang.
"Akh..akh..akhhh" aku terbatuk-batuk karena terkejut, ku arahkan mataku ke pinganggku, ada tangan seseorang di pinggangku, ku balik kebelakang untuk melihat tangan siapa ini.
Ku besarkan mataku terkejut.
"Kau??" Ucapku
"Kau masih di sini?" Tanyaku
Sedang apa pria ini disini, ini sudah pukul 3, apa pria ini tidur di rumahku?"
"Aku?? Aku sedang berada di rumah kekasihku, apa itu hal yang aneh?" Tanyanya sambil menatapku
"Ia bukan... Aku pikir kau sudah kembali ke apartemenmu"
"Yah tadinya begitu" dia menghempaskan tangannya ke udara sambil menaikan pundaknya "tetapi aku larut dengan gameku disini hingga lupa waktu" ucapnya sambil menarik kursi disebelah kananku dan duduk berhadapan denganku.
Ku putar bola mataku malas "sepertinya kau jarang memberikan aku kabar karena kau terlalu asik dengan gamemu" ucapku sambil menggigit apelku
Aku tau dia sedang menatapku
"Hei aku benar sibuk, aku akan mengabarimu jika aku punya waktu luang"
"Bohong, lihat kau memainkan gamemu sampai lupa waktu" aku menggigit apelku untuk kedua kalinya sambil menatap apelku tanpa menatap pria yang ada di sampingku ini.
"Yah aku bermain game karena kau suda ada bersamaku, disini, dirumahmu..." Dia menarik kursiku agar bisa berhadapan dengannya bukan dengan meja makan lagi "lagi pula siapa menyuruhmu tidur lebih dulu dan meninggalkanku?"
Aku belum mempalingkan tatapanku dari apel yang sedang aku genggam ini "aku cape karena perjalanan jauh, kau tau itu Jim"
Dia membuang napasnya kasar, dia masih menatapku "aku tau, hanya aku saja yang terlalu merindukanmu" ucapnya sambil mengambil apel itu dari genggamanku "dan apa apel ini lebih tampan dari kekasihmu ini??" Tanyanya
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny??
Genç KurguAku harus mencari kekasih masa kecilku. Tetapi aku telah jatuh cinta kepada dia. Di lain sisi orangtuaku menjodohkanku Aku harus bagaimana (jirose)