Perjodohan

442 39 6
                                    

Hallo kalian semua 😂
Siapa nih yang masih nunggu cerita yang aku buat ini.

Tolong terus mendukung cerita aku yah. Jangan lupa votenya yah biar aku semangat buat nulis cerita ini.

Tetapi biar gimana pun cerita ini harus cepat selesai sih.
Mengingat sebentar lagi aku akan mengeluarkan cerita terbaru nih, tapi bentar tunggu cerita yg ini habis dulu hihihi 😁

Entah ini pukul berapa, ku buka pelan mataku, ku tatap kearah jendela aku pikir di luar sana sudah menampakkan matahari yang senantiasa menyinari pagiku seperti hari-hari yang lainnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Entah ini pukul berapa, ku buka pelan mataku, ku tatap kearah jendela aku pikir di luar sana sudah menampakkan matahari yang senantiasa menyinari pagiku seperti hari-hari yang lainnya.

Tetapi pagi ini, nampaknya aku bangun yang terlalu awal.

Ku arahkan tanganku mencari-cari poselku yang terletak diatas meja yang berada di samping kananku. Ku tatap layarponselku dan menampilkan jam yang masih menunjukan pukul 06.13 pagi. Untuk apa aku bangun sepagi ini.

Ku balikan tubuhku kearah kiri tempat tidurku ku tatap meja riasku yang berada di sebelah kiri tempat tidurku itu.

Setelah beberapa menit ku lakukan untuk mengumpulkan niatku untuk berdiri dan bangkit menuju kamar mandiku.

Aku menurunkan pelan kaki kananku kemudian kaki kiriku dan berjalan menuju kamar mandiku.

Setelah beberapa lama aku habiskan kegiatanku di dalam kamar mandi ku berjalan ke arah kas pakaianku, ku pilih pakaian apa yang akn aku gunakan untuk pergi di hari ini. Yah tentunya aku tak lupa dengan perkataan ayah dan ibuku semalam, kami akan ke Busan entah untuk urusan apa tetapi aku diperintahkan untuk pergi bersama mereka dan mengkosongkan jadwalku dalam beberapa hari ini.

Setelah ku merasa puas dengan pakaian yang sedang aku gunakan ini ku arahkan kakiku menuju meja riasku, aku akan mengeringkan rambutku menggunakan hair dryer. Aku baru menyalakan benda yang berwarna hitam ini bel dari pintu berbunyi.

"siapa?" tanyaku, yah tentu saja itu bukan Ibu, ibu memiliki kartu cadangan untuk dapat masuk kapan saja ke dalam kamarku, untuk apa dia menekan bel seperti itu, yang pastinya itu bukn ibu ataupun ayah.

Ku arahkan kakiku melangkah menuju pintu, ku buka pintu tersebut dan dapat kulihat seorang pria  sedang mengenggam buket bunga mawar merah. Sudah dapat aku tebak itu buket buga dari siapa. Aku tak ingin menanyakan siapa pengirimnya ku terima buket bunga itu dan menandatangni tanda terima dan berjalan memasuki kamarku kembali.

Ku tatap buket bunga yang berada di atas meja riasku yang ku letakkan di samping kiriku ini.
"mau sampai kapan kau akan seperti ini? Jika kau masih nyaman dengan persembunyianmu" ucapku sambil menatap buket bunga mawar merah itu.

Destiny?? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang