"ih yah ampun, apa-apaan ini??"
Siapa itu??, Siapa yang sudah mengganggu tidurku ini
"Apa yang kalian berdua lakukan?"
Ku masih menutup mataku, tidurku terganggu oleh suara ini, suara ini sepertinya aku mengenali suara ini. Seperti suara..... Ibu..
Aku coba mengumpulkan kembali ingatanku mengingat-ingat apa yang telah terjadi tanpa membuka mata, yah aku sedang berada di rumah orang tua ku, dan apa yang mengakibatkan ibuku seperti ini? Berisik
"Bangun kalian berdua bangun"
Tunggu, kalian??
Oh yah ampun semalam aku tidur bersama Jimin
"Ibu" itu bukan suaraku, itu suara Jimin yang dapat aku rasakan dia berada di sebelahku, kasurku bergerak pertanda ada seseorang di sana
Aku ingin membuka mataku tetapi, aku tau saat ini ibuku sedang naik darah karena pemandangan ini.
Bagus Jimin sudah bangun, dia akan bertanggung jawab untuk perbuatannya ini.
"Sedang apa kau di kamar putriku?"
"Aku?? Aku menemani putrimu bu"
Anak ini, beraninya dia berkata seperti ini
"Atas perintah siapa kau berani seprti ini huh?"
"Semalam anakmu ini tak bisa tidur karena hujan deras dan disertai guntur yang besar bu, anakmu ketakutan"
Huh pria ini sedang berbohong, semalam tak ada hujan apa pula guntur, aku juga tak sepenakut yang dia bilang
"Benarkah??" Ucap ibu, sepertinya ibu sedang termakan ucapan Jimin "seingatku semalam tak ada hujan"
"Pukul 3 malam, hujan deras bu, hingga putrimu ini ketakutan" dia masih berusaha memberi alasan
Tak habis pikir aku dengan pria ini, oh dia lebih pantas menjadi aktor dari pada menjadi idol
Aku tak ingin Jimin semakin membohongi ibuku, sebaiknya aku membuka saja mataku ini
"Kau sudah bangun?" Jimin menatapku
"Yah sudah, ini yang terakhir kalinya aku melihat kalian berdua seperti ini, secepatnya kalian menikah agar tak ada kekhawatiran" ucap ibu sambil berjalan kearah pintu kamar
"Aku juga inginnya seperti itu bu" ucap Jimin sambil mendekatkan wajahnya kepadaku
Plak
"Auh kenapa kau memukul kepalaku?" Jimin mengaduh atas pukulan yang sudah aku berikan kepadanya
"Beraninya kau menipu ibuku" ku berikan tatapan tajam kepadanya
"Yah maaf"
"Sudahlah"
Ini terlalu pagi dan aku tak ingin berdebat dengannya
Ku turun dari atas tempat tidurku berjalan kearah kamar mandi yang berada di dalam kamarku ini
"Kau ingin kemana?"
"Bertapa" ucapku sambil berjalan memasuki kamar mandi tanpa memperdulikan Jimin yang masih memandangku bingung
Setelah merasa puas dan tubuhku kembali segar aku keluar dari kamar mandi
Ku tatap pria itu, ku pikir dia sudah pergi ke ruang makan untuk sarapan, tetapi kebenarannya dia kembali tertidur lagi.
"Jim bangun" ku goyangkan tubuhnya untuk membangunkannya
"Ayo bangun, bangun dan mandilah"
"Aku masih mengantuk"
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny??
Teen FictionAku harus mencari kekasih masa kecilku. Tetapi aku telah jatuh cinta kepada dia. Di lain sisi orangtuaku menjodohkanku Aku harus bagaimana (jirose)