🌻Chapter04 - Camp (3)

3.8K 469 33
                                    

DARI kejadian bungge jumping itu, Haechan jadi tidak berani berlama-lama bertatap muka dengan sunbae nya yang bernama Mark. Apalagi sekarang sunbae nya itu selalu menatapnya jika mereka bertemu, Haechan merasa dirinya diawasi dua puluh empat jam. Membuat Haechan merinding.

Contohnya pagi ini, dia sedang menyantap makanannya dengan teman-teman yang lain, tapi dari arah bangku yang berlawanan, dapat Haechan lihat bahwa mark sedang menatapnya sangat ehhh...intens. Apa-apaan itu.

"Haechan, mark sunbae terus menatap ke arah bangku kita atau lebih tepatnya pada dirimu. Kenapa dia menatapmu sangat dingin dan menusuk? Apa yang terjadi saat kalian di bungge jumping kemarin? Apa kau membuat kesalahan padanya?"

"Tidak ada Na, tidak terjadi apa-apa. Aku juga tidak tau, tatapannya membuatku takut."

"Kalau begitu kenapa Mark sunbae terus menatapmu seakan dia mau membunuhmu saja, sangat menakutkan."

"Ya aku tau Na."

Haechan melirik ke arah Mark, baru satu detik dan dia langsung memutuskan kontak matanya.

Auranya benar-benar berbeda, terlalu kelam dan mendominasi, membuat Haechan sangat tidak nyaman

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Auranya benar-benar berbeda, terlalu kelam dan mendominasi, membuat Haechan sangat tidak nyaman. Haechan hanya ingin belajar di sini dengan nyaman dan tenang. Tapi kenapa dia harus bertemu dengan sunbae yang menyeramkan. Sebaiknya dia menghindar dari sunbae nya yang satu ini.

TUK__

"Boleh aku ikut bergabung?"

Haechan mengadahkan kepalanya.

"Ouhh...Sungchan? Boleh, sini duduk."

Dengan senyum lebar yang terpampang pada bibirnya, Sungchan menaruh nampan dan minuman yang dia bawa di samping makanan Haechan. Mendaratkan bokongnya dengan mulus, ikut duduk dengan Haechan dan yang lainnya.

"Kenapa porsi makanmu sedikit sekali?"

Haechan melirik nampan Sungchan yang terdiri dari sedikit nasi, telur dan beberapa sayur saja. Dengan porsi yang sedikit tentunya, padahal banyak makanan yang disediakan panitia.

"Tidak apa, porsiku memang seperti ini."

Haechan mengangguk.

"Tunggu, maaf sebelumnya."

Sungchan mengangkat tangannya mendekat ke bibir Haechan yang tengah mengunyah, diambilnya butiran nasi yang menempel di sudut bibir plum Haechan, kemudian dia masukan lagi ke mulutnya sendiri.

"Makan jangan belepotan, kau seperti anak kecil saja" Sungchan terkekeh, lucu melihat Haechan yang seperti ini.

Sedangkan Haechan sendiri tengah merengut menahan malu, mencoba untuk marah tapi malah terlihat sangat lucu.

"Jika kulihat-lihat kau perhatian sekali kepada Haechan." ucap Jaemin yang memperhatikan gerak-gerik Sungchan sejak tadi.

Sungchan menoleh.

[11] Flower CrownTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang