BANYAK bunga yang tertanam di sini, beruntung sekali Haechan menemukan toko bunga yang sangat bagus. Bunga-bunga di sini masih segar karena di belakang toko terdapat kebun bunga yang ditanam langsung oleh pemilik toko.
Haechan sudah melakukan riset bunga apa saja yang dapat dikelolanya menjadi makanan, kini ia akan fokus mencari bunga-bunga yang lebih ia butuhkan saja. Kemudian ia akan kembali ke unitnya untuk melakukan percobaan.
"Permisi nona, apa kau mempunyai bunga dandelion muda di sini? Aku membutuhkannya."
Sang pemilik toko yang sedang menggunting beberapa tangkai bunga menoleh.
"Kalau kau ingin bunga dandelion yang muda, kau bisa memetik beberapa di belakang. Karena jika di sini hanya menyediakan bunga yang siap hias, petiklah seberapa maumu, nanti aku akan menghitungnya."
"Bolehkah? Terimakasih nona."
"Ini bawa gunting pemotong, kau potong tangkainya secara menyamping agar pertumbuhan bunga tidak rusak."
"Sekali lagi terima kasih nona."
Dengan semangat Haechan pergi ke belakang untuk melihat kebun kecil sang pemilik toko, rasanya sangat menyenangkan melihat aneka macam bunga di sini. Ternyata banyak juga bunga yang dia butuhkan tentunya semuanya ada di kebun ini sekarang.
Haechan memetik beberapa bunga dandelion, mawar dan bunga anyelir sesuai dengan yang ia butuhkan. Ia sangat betah berlama-lama di sini, udaranya segar dan tercium aneka bau bunga yang sangat memanjakan hidungnya.
"Apa bunga itu terlalu indah untuk kau pandang? Sampai-sampai kau tidak tau ada orang yang mendekatimu?"
Haechan dengan spontan membalik tubuhnya, dibelakangnya tepat berdiri seseorang yang ia kenal. Mark.
"Mark sunbae? Sedang apa kau kemari?"
"Jika kita berada di luar kampus panggil aku hyung...aku melihatmu di jalan dan menuju kemari, jadi aku ikut saja."
Mark memajukan tubuh miliknya mendekat kepada Haechan membuat tubuh Haechan harus condong ke belakang. Tapi itu tidak membuat Haechan terjatuh karena dengan tangan kirinya Mark menahan pinggang milik Haechan.
Tangan yang satunya ia bawa kebelakang tubuh Haechan untuk memetik salah satu bunga yang ada di sana, yaitu bunga matahari yang berukuran kecil.
"Apa kau tidak membutuhkan bunga ini Haechan?" tanyanya yang masih memandang wajah Haechan yang sangat dekat dengan wajahnya.
"Aku juga perlu itu sunbae, aku akan mencoba membuat teh dengan kelopaknya."
"Apa kau tau? Bunga ini sama sepertimu. Sangat indah dan terlalu cerah hingga banyak kumbang yang ingin mendekatinya."
Haechan hanya mengerenyit, tidak paham apa yang dimaksud oleh Mark. Tapi satu hal yang kini membuat dia menjadi kikuk. Mark tengah menatap ke bawah tepat ke arah bibirnya yang masih tertutup rapat.
KAMU SEDANG MEMBACA
[11] Flower Crown
Fanfic[COMPLETED] [Obsession] [Mystery] Haechan yang terjebak antara dua obsesi namja, Dia mahasiswa baru dari desa jeju, hanya berniat datang ke Seoul untuk belajar. Siapa sangka dipertemukan oleh dua namja yang tertarik dan menginginkannya. Bxb⚠️ masih...