🌻 Chapter 25 - Rahasia Saat Itu

1.2K 153 3
                                    

YANGYANG langsung turun dari mobil Sanha, dia berjalan cepat mendekati Kun yang sudah menantinya. Baru saja kakak tingkatnya itu membuka mulut, Yangyang sudah melayangkan sadu buah bogeman di pipi sebelah kiri membuat Kun memundurkan langkahnya, terbentur badan mobil yang terparkir di belakang dirinya. Sanha dan Haechan yang berada turun belakangan segera berlari kecil dan menarik tubuh Yangyang yang sekali lagi ingin meninju wajah Kun dengan keras, tapi lengannya digenggam oleh Sanha.

"Yangyang tenanglah." Sanha menarik tubuh Yangyang yang lebih pendek darinya itu, menyerahkannya ke Haechan untuk ditahannya. Sanha berdiri di depan tubuh Yangyang dan Haechan, menatap ke arah Kun dengan tajam.

"Baiklah sunbae, langsung saja. Yangyang bilang dia tidak pernah memberikan alamatnya padamu. Lalu, kenapa sekarang kau berdiri tepat di depan kondominiumnya? Di saat Mark menghilang, dan saat kau habis bertemu dengan Sungchan tadi siang?" pertanyaan yang sedari tadi membuatnya bingung kini sudah terlontar, Sanha menghadang Kun saat kakak tingkatnya itu ingin menggapai tubuh Yangyang. "Jawab." lanjutnya dengan tangan kiri menahan bahu sebelah kanan milik Kun.

Terjadi keheningan beberapa saat. Malam semakin larut, Kun sudah menampakkan dirinya sementara Mark tidak ada kabar. Semula mereka bertiga ingin mendatangi kediaman Mark dan Sungchan. Tapi, itu adalah hal yang buruk. Melihat situasi dan tentunya setelah mendengar cerita dari Haechan membuat niat itu diurungkan.

"Yangyang, aku terpaksa melakukan itu. Diantara teman-teman yang dekat dengan Haechan, hanya dirimu yang dapat menggertakku. Aku tidak ingin kau kenapa-kenapa, tapi. Di satu sisi aku juga merasa tidak dengan Mark, dia itu temanku. Aku juga tidak tahu kenapa dia sangat menginginkan Haechan." Kun menghela nafas panjang, wajahnya ia usap kasar karena frustasi.

"Aku? Kenapa harus aku? Aku tidak melakukan apapun. Apa salahnya dekat dengan Haechan?" Yangyang melepaskan genggaman tangan Haechan dari lengannya, dia mendorong tubuh Sanha yang lebih besar darinya. Yangyang langsung menarik kerah baju sang kakak tingkat.

Terjadi keheningan kembali. Tatapan Kun kini mengarah ke Yangyang, begitu dekat dengan dirinya.

"Dia mengancam akan melukaimu. Karena dia tahu aku menyukaimu!" Kun berteriak tanpa mendorong tubuh Yangyang.

Wajah Yangyang langsung memerah, sedangkan kedua temannya hanya bisa mendengarkan di belakang. Sanha dan Haechan hanya saling menatap. Sekarang mereka mengerti mengapa Kun selalu mengekori Yangyang kemanapun, bahkan melarang Yangyang untuk dekat dengan Sungchan, itu sudah jelas sekarang.

"Bahkan saat insiden pot jatuh itu, aku yang melepaskannya dari atas atap. Itu hanya skenario agar Sungchan terlihat seperti pahlawan. Tapi yang ada Haechan dibawa oleh Mark." Yangyang melepaskan tangannya, dia hanya bisa terdiam mendengar penuturan dari Kun, "maafkan aku. Posisiku juga tidak menguntungkan di sini, aku hanya berusaha melindungimu."

"Lalu? Pertemuanmu tadi siang dengannya?" kali ini Sanha yang bertanya dengan satu alis terangkat, menelisik perubahan ekspresi dari sang kakak tingkat.

"Aku memancingnya ke pinggiran kota. Aku tidak tahu setelah itu, aku hanya umpan. Aku tidak tahu apa yang dia lakukan setelahny, dia tahu tadi siang aku bersama Yangyang. Maka dari itu aku meninggalkanmu."

Haechan membulatkan mata sempurna, sedangkan Sanha terlihat frustasi. Ia menarik kerah baju sang kakak tingkat.

"Haechan, Yangyang. Sekarang kalian berdua masuk dan langsung kunci pintu. Siapapun yang mengetuk pintu jangan kalian buka, kurasa. Si bajingan itu tahu alamatmu, tapi karena di sini aman karena banyak penghuni. Aku dan Kun! Sunbae akan mencari keberadaan Mark, kurasa dia bisa melakukan apapun." Sanha menarik tubuh Kun, menyeretnya ke dalam mobil miliknya, sedangkan mobil milik sang kakak tingkat ditinggalkan di depan halaman kondominium tempat Yangyang.

[11] Flower CrownTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang