Mark pulang dengan keadaan yang sangat berantakan. Dia segera kembali ke rumahnya, dia tidak ingin melihat romansa dua orang yang baru saja mengikat sebuah hubungan, adiknya Sungchan terlalu bergerak cepat. Dia tidak menyangka malam yang seharusnya dia yang menyatakan perasaan pada Haechan, malah kedahuluan dengan sang adik.
Mark masuk ke dalam ruamah dalam keadaan gusar. Keadaan malam ini sungguh sepi ,dia tidak tahu kedua orang tuannya dimana. Terserah, Mark berteriak hingga mungkin seluruh penghuni rumah dapat mendengar teriakannya, tapi apa yang terjadi sekarang adalah tidak ada satupun orang yang keluar. Dia berjalan ke arah dapur untuk mengambil air dingin.
Di pintu lemari es, sebuah sticky note menempel di sana. Ternyata itu adalah catatan kedua orang tuanya, di sana tertulis bahwa kedua orang tuanya sedang pergi ke luar negeri untuk mengurus bisnis mereka di sana. Malam yang sempurna, bukankah Mark bisa memanfaatkan keadaan.
Dia berlari naik ke atas kamarnya. Mark berjalan ke dalam ruang rahasia yang dimilikinya, dimana ruangan itu hampir dibuka oleh Haechan, didorongnya pelan pintu tinggi itu dan Mark masuk ke dalam sana. Gelap dan terasa sedikit dingin terasa saat Mark masuk ke dalam ruangan. Dia menyalakan saklar dan ruangan itu tampak terang, senyumannya bercampur seringai bercampur mengerikan di wajahnya.
Dia menatap semua potret yang ada di temboknya. Entah itu yang berukuran kecil sampai berukuran besar, semuanya terpasang dengan rapi menempel di tembok ruangan. Potret-potret itu dapat membuatnya merasa tenang untuk beberapa saat.
"Haechan-na, kau benar-benar cantik. Harusnya aku menjadikanmu milikku saat kita pertama kali bertemu. Tidak seharusnya kau menerima ajakan Sungchan untuk menjadi kekasihmu! Haechan kenapa kau menyakitiku? Kenapa? Hahaha___okey itu tidak apa-apa. Sungchan pasti mengancamu bukan? Tenang saja, aku akan merebutmu dari adikku sendiri. Tidak tidak, kau memang sedari awal adalah milikku. Sungchan yang merebutmu dariku."
Mark berjalan ke dalam satu lemari kecil yang berada di pojok ruangan itu. Di dalamnya terdapat beberapa minuman dengan kadar alkohol yang sangat tinggi. Dia mengambil satu botol, tanpa gelas Mark membuka tutupnya dan langsung meminumnya dari sana, beberapa keluar dari celah bibirnya karena Mark meminumnya dengan terburu-buru.
Dia mendudukkan dirinya di single sofa satu-satunya di sana. Sambil bersandar dia menatap potret Haechan yang memenuhi dinding, sesekali cekikikan seperti orang gila. Dia kembali meminum minumannya, dia menatap ke arah jam yang melingkar di tangannya. Hampir tengah malam, dan acara di kampus sebentar lagi pasti akan selesai.
Kali ini Mark menatap ke arah layar kecil yang tidak jauh dari sofa. Dia tersenyum saat melihat satu motor masuk ke dalam pekarangan rumah. Tentu saja dia senang, karena itu adalah motor sang adik.
•
•
•
Sungchan memasuki rumahnya dalam keadaan hati yang berbunga-bunga. Senyumnya tidak pernah luntur saat menatap layar ponselnya yang melihatkan satu foto sebagai layar kunci, foto laki-laki manis yang malam ini sudah menjadi kekasihnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[11] Flower Crown
Fiksi Penggemar[COMPLETED] [Obsession] [Mystery] Haechan yang terjebak antara dua obsesi namja, Dia mahasiswa baru dari desa jeju, hanya berniat datang ke Seoul untuk belajar. Siapa sangka dipertemukan oleh dua namja yang tertarik dan menginginkannya. Bxb⚠️ masih...