Di dalam mobil barunya, dengan santainya Sungchan menyetir dengan sebelah tangan. Sedangkan tangan yang lainnya menggenggam tangan Haechan yang berada di sampingnya. Hari ini mereka akan menonton di bioskop, atau bisa dikatakan kencan.
"Hari ini kita akan berkencan, dan aku sangat senang mendapat mobil baru. Aku tidak ingin kau kepanasan Haechan." Sungchan mengangkat tangannya dan mengelus surai Haechan lembut.
"Lalu motormu dimana?".
"Aku menjualnya. Aku tidak ingin menaiki motor itu lagi. Semenjak kakimu terluka saat itu, aku jadi berfikir. Mobil ternyata lebih bagus dan lebih aman. Dan aku sangat senang jika kau adalah orang pertama yang menaiki mobil ini bersamaku."
"Benarkah? Bagaimana dengan papa, daddy atau Mark hyung?"
Sungchan melirik ke arah haechan.
"Mereka punya mobil sendiri, jadi tidak akan kubiarkan mereka menaiki mobilku."
"Kau jahat sekali."
Sungchan tertawa kecil.
"Sudah, aku bercanda. Aku kecualikan untuk papa, hanya dia yang boleh menaiki mobil ini. Oke."
Haechan mengangguk, dia mengedarkan pandangannya. Ternyata mobil ini benar-benar baru pikirnya. Ia menghadap ke jok belakang tempatnya di kursi penumpang. Benar-benar kosong. Tapi mata haechan tiba-tiba terhenti saat dia melihat sebuah benda tajam yang terselip di bawah jok kursi penumpang di belakang, ia benar-benar tidak salah lihat.
"Sungchan?".
"ya kenapa Haechan?"
"Kenapa ada pisau kecil di dalam mobilmu?"
Sungchan tiba-tiba diam sesaat saat ia mendengar pertanyaan dari Haechan.
"Dimana Haechan? aku tidak pernah menyimpan pisau."
"Lalu itu di bawah kursi apa? Jangan berbohong chan. Apa kau melukai dirimu lagi?"
Sungchan melirik ke arah belakang tepatnya ke bawah kursi penumpang. Dan benar saja di sana ada sebuah pisau kecil yang terselip.
"Ah aku lupa menaruhnya"- Sungchan.
"Ah pisau itu? Kemarin aku gunakan untuk membuka plastik. Pantas saja aku lelah mencarinya, ternyata dia ada di sana. Tenang saja aku tidak pernah melakukannya lagi. Aku berhenti melukai diriku sendiri."
"Benarkah? Kalau begitu bolehkah aku bertanya satu hal padamu Sungchan."
"Boleh Haechan, apa itu?"
"Kenapa kau suka melukai dirimu sendiri Sungchan? Dan kenapa hari itu kau menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kolam?"
"Aku belum bisa menceritakannya padamu Haechan, maafkan aku. Jika suatu saat nanti aku siap menceritakannya, akan aku ceritakan padamu. Maafkan aku."
"Tidak apa sungchan, jika kau memang tidak bisa tidak usah diceritakan. Intinya, jangan lagi kau melakukan itu paham?"
Sungchan mengangguk, ia raih telapak tangan haechan yang digenggamnya kemudian dia bawa ke depat bibirnya.
CUP__
Satu kecupan kecil mendarat pada punggung tangan Haechan. Haechan hanya tersenyum, dia tidak berdebar saat Sungchan melakukan sikap manis padanya. Berbanding terbalik saat dia bersama Mark.
•
•
•
Semenjak dari perjalanan pulang, Haechan tertidur cukup pulas hingga dia tidak terbangun sama sekali. Dengan pelan Sungchan mengendarai mobilnya pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
[11] Flower Crown
Fanfic[COMPLETED] [Obsession] [Mystery] Haechan yang terjebak antara dua obsesi namja, Dia mahasiswa baru dari desa jeju, hanya berniat datang ke Seoul untuk belajar. Siapa sangka dipertemukan oleh dua namja yang tertarik dan menginginkannya. Bxb⚠️ masih...