🌻 Chapter 20 - Haechan Dan Mark

2.2K 227 5
                                    

[Warning: NSFW! NC! 🔞]

.

.

.

.

MARK dan Haechan pulang ke sewaan milik Haechan. Mark tidak ingin kembali ke rumah untuk sekarang, dia juga membolos untuk hari ini. Begitupun dengan laki-laki manis yang tengah memapahnya untuk masuk ke dalam huniannya, wajahnya terasa kebas. Pasti saat ini wajahnya tidak sedang untuk dipandang, dia malu untuk menatap sang laki-laki manis bernama Haechan yang sedang bersamanya sekarang.

"Jangan memandangiku seperti itu." ucapnya mengalihkan wajah saat Haechan menempelkan handuk basah untuk membersihkan lukanya.

"Kenapa? Hyung tetap terlihat tampan."

"Jangan seperti itu, aku tidak tahan jika kau mengucapkan sesuatu yang manis seperti ini." Mark menyentuhkan telapak tangannya pada punggung tangan Haechan yang masih melakukan tugasnya. "Kau benar-benar baik, bahkan terlalu baik."

Mark lepaskan tangan Haechan yang menyentuh pipinya dengan handuk, tak lepaskan pandangan dari mata cantik itu, menyelami galaksi yang berada di dalamnya, ia gulirkan tatapannya dari mata hingga sampai pada bibir tebal milik sang laki-laki manis.

Sialnya itu sangat menggoda baginya, tak ingin membuang waktu dan kesempatan, Mark genggam tangan itu pelan namun kuat. Wajahnya yang penuh dengan raum merah dan biru dimajukan hingga bibir tipisnya kecup pelan bibir plum milik Haechan, kenyal. Tipis di bagian atas dan tebal bagian bawahnya, tak melihat perlawanan kekasihnya mata itu perlahan terbuka menatap mata seindah galaksi itu masih terbuka.

Mark jauhkan wajahnya.

"Bisakah aku melakukannya padamu? Aku tahu aku lancang, tapi aku menginginkanmu. Sekarang, saat ini." ditatapnya manik itu lagi, getaran hitam itu membuatnya merasa bersalah karena Mark meminta sesuatu yang tidak masuk akal.

Namun ia terkejut saat dirasakannya genggaman tangan itu erat menggenggamnya juga.

"Lakukan dengan pelan hyung, karena aku juga menginginkanmu." jawabnya dengan kepala tertunduk.

Jauh dari perkiraan Mark, ia kira laki-laki lugu ini tidak menginginkan dirinya akan hal-hal seperti itu. Namun ia salah, kekasihnya Haechan juga menginginkannya. Perasaan didadanya membucah hebat sengan senyum sedikit bergetar tak bisa tahan kebahagiaan yang ia rasakan.

Dia dalam mood dan begitu dengan kekasihnya, tak akan Mark biarkan kesempatan ini lewat begitu saja.

Mark kecup lagi bibir plum itu, kali ini ia tambah dengan lumatan pelan tak ingin terburu-buru agar sang kekasih merasa nyaman, ia akan perlakuan Haechan seperti ratu sekarang. Ia rengkuh pinggang Haechan dengan tangannya, membawa tubuh sang kekasih ke atas tempat tidur milik Haechan di dalam kamar sewaannya.

Ia tatap wajah setenang dan secerah mentari baginya, diangkatnya kaos milik laki-laki berkulit tan itu hingga lepas dari tubuhnya, tak lupa ia bantu lepaskan bagian bawah juga. Matanya menatap sendu, sedikit merona karena malu tubuhnya ditatap orang lain.

Ekspresi itu membuat Mark ingin segera menerkam sang kekasih, merasakan kejantanannya diremat kuat oleh hole milik sang kekasih hatinya, bagaimana rektum itu bergesekan dengan miliknya. Membayangkannya saja sudah membuat dirinya di bagian selatan sudah mendesak ingin keluar. Buru-buru laki-laki berkulit putih itu tarik kaosnya, dibuangnya ke atas lantai dengan tangan sibuk buka gesper yang tahan celananya agar tak melorot.

[11] Flower CrownTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang