SEPERTI yang sudah disepakati oleh tim fakultas kimia, mereka akan membawakan cafe maid, dengan menyediakan beberapa kue khas dari bunga dan menu teh. Sekarang persiapan festival sudah dimulai. Semua fakultas sangat sibuk menyiapkan stand dan spanduk serta atribut yang lainnya.
Keadaan di fakultas kimia tidak kalah sibuk, haechan tengah mengajar beberapa temannya yang akan bertanggung jawab atas bagian dapur dan dia adalah ketua kordinator. Sedangkan kun ketua kordinator untuk persiapan stand.
"Ya setelah itu masukkan bunga-bunga itu ke dalam oven untuk dikeringkan, apinya gunakan yang kecil saja, jangan lupa siapkan adonan selagi menunggu bunga-bunga itu kering." Haechan tengah sibuk mengukur tepung dan mentega yang sudah mereka beli.
"Haechan apa untuk pembuatan teh kelopak-kelopak ini juga perlu di oven." tanya salah satu teman Haechan.
"Tidak, untuk pembuatan teh itu tidak perlu. Karena akan membuatnya terlalu kering. Cukup dijemur di bawah sinar matahari saja." jawab Haechan kembali.
Ia kembali mengocok telur dan gula yang sudah dia ukur.
"Haechan?" tiba-tiba suara seseorang memanggil dirinya.
"Owww Sanha? Ada apa?"
"Kau dicari panitia festival, katanya akan ada latihan sebentar. Mereka sudah menghubungimu tapi kau tidak menjawabnya."
"Benarkah?" Haechan merogoh handphone miliknya yang berada si saku celananya.
Memang benar, beberapa notifikasi masuk ke dalam handphonenya dan beberapa telepon tidak terjawab dari Doyoung hyung rupanya. Ia memang sudah diberi jadwal tapi untuk saat ini sepertinya ia harus absen, karena dirinya masih sibuk mengajari teman-temannya.
"Pergilah Haechan, tidak apa-apa. Kami juga sudah tau beberapa langkah yang kau ajarkan." ucap salah satu diantara mereka.
"Apa tidak apa? Aku jadi tidak enak, aku yang menjadi ketua di sini malah aku yang pergi meninggalkan kalian."
"Kami tidak apa, kami akan sangat senang jika nanti saat puncak festival bisa melihat teman kami tampil di atas panggung mewakili fakultas. Pergilah. Fighting."
"Terimakasih."
Karena sudah mendapat persetujuan, akhirnya Haechan pergi meninggalkan ruangan. Melepas celemek yang ia gunakan kemudian berjalan keluar. Ia melihat di area stand mereka, Kun sunbae dan yang lainnya tengah sibuk, Haechan tertawa melihat Yangyang karena mukanya sangat masam. Sebenarnya ia seharusnya berada di bagian dapur, tapi entah kenapa kun menyuruhnya untuk pindah.
"Dia sudah berjalan ke arahmu, bersiaplah."
tut___
Telpon ditutup.
•
•
•
Haechan asyik bersenandung, ia sudah menelpon Doyoung dan ternyata mereka akan latihan di aula utama. Banyak panitia yang sudah bersiap di sana.
Saat Haechan berbelok arah dan sebentar lagi akan tiba di pintu aula, tiba-tiba saja tubuhnya terasa didorong oleh seseorang dari belakang.
BRUKK__
BRAKK__
Tubuhnya di peluk oleh sangat erat, kepala Haechan sedikit sakit karena terbentur dengan tanah, Haechan merasa bahu dan area wajahnya terasa sedikit basah dan lengket. Ia membuka matanya perlahan, saat matanya terbuka sempurna betapa terkejutnya Haechan melihat Sungchan yang sudah berada di atasnya dengan kepala yang penuh dengan darah.
KAMU SEDANG MEMBACA
[11] Flower Crown
Fanfiction[COMPLETED] [Obsession] [Mystery] Haechan yang terjebak antara dua obsesi namja, Dia mahasiswa baru dari desa jeju, hanya berniat datang ke Seoul untuk belajar. Siapa sangka dipertemukan oleh dua namja yang tertarik dan menginginkannya. Bxb⚠️ masih...