Tolong bantu jangan menjadi dark reader;(
Vote, komen dan share cerita ini sangat berarti buat saya..Koreksi typo juga ya.. kalau ada yg tau arti sundanese nya boleh komen disana.
Lapyu😚
.
.
.
————
Moon 3
————
.
.
.
🌚
Suasana berubah canggung ketika perjamuan pada tamu pertama berlangsung.
"Tha? Udah berapa bulan?" tanya Andre, memecah keheningan.
"Tiga bulan jalan, Dre. Kamu gimana?"
"Baik kok, Tha. Kamu tinggal dimana?"
Etha tersenyum. "Di belakang rumah ini."
Andre dan Etha saling pandang. "Rumah sebelah?" tanya mereka, kompak.
Etha mengangguk.
April agak terkejut dengan jawaban Etha. Andre yang telah mengenal Etha sejak di Kadipaten mengerutkan kening.
"Beneran?" tanya Andre lagi.
Etha mengangguk. "Sebentar lagi Akang pulang. Etha mau ngasih itu buat kamu, tetangga, hehehe. Abisnya disini Etha gak boleh keluar. Makanya excited banget pas denger bakalan ada tetangga yang dekat."
April mengangguk dan nyengir. "Tadi yang ketuk pintu samping sama depan kamu?"
Etha mengangguk. April dan Andre mendesah lega.
"Kukira hantu," ucap April seraya mengusap dada.
"Mana hantu?"
"Aakkk!!" Ketiga manusia itu berteriak ketika sosok Icy datang dengan masker di wajahnya. Rupanya dia sudah bangun.
"Yaaannngggg!" seru Andre. Sepertinya dia yang paling parno dengan hantu.
"Tadi Etha dengar suara di samping. Jadi ke samping. Terus denger lagi dari depan sini, balik lagi. Terus gitu sampai Etha denger teriakan dan diem di pintu depan ini aja. Mungkin kamu tetangga pusing, soalnya Etha juga sama. Hehehe." Etha nyengir. Dia terlihat ngos-ngosan bercerita.
Icy berdeham, mengulurkan tangan. Mengusap perut Etha yang memang sudah terlihat membulat. "Baik-baik ya dedek bayi. Dre? Bikin, yuk?"
Wajah Etha memerah sempurna. Lah, yang ditodong siapa, yang merona siapa.
Andre menatap Icy dengan tatapan: Illahi Rabbi.. diem dulu kenapa?
Tak lama, Etha berpamitan. Lalu keluar dari rumah. April menutup pintu pelan. Kemudian merosot dan bersandar pada pintu.
"Jadi? Lo bisa jelasin?" tanya April.
Andre menghela nafas dan mengangguk. Tangannya disimpan ke belakang menahan tubuh. Icy duduk menyandar pada tembok.
KAMU SEDANG MEMBACA
BULAN✅
RandomBIASAKAN FOLLOW AKUN PENULIS TERLEBIH DAHULU✨ PLAGIAT tolong sadar diri..meniru karya orang lain nggak membuatmu menjadi lebih baik. CERITA INI REAL 100% DARI IMAJINASI SAYA! KALAU KALIAN MENEMUKAN CERITA YANG BERBAU-BAU SEPERTI CERITA SAYA, TOLONG...