Vote, komen, share😁
Koreksi typo^^
.
.
.
————
Moon Epilog - End
————
.
.
.
🌚
Marc menatap ruangan bayinya. Kini kandungan April sudah menginjak enam bulan. Sedikit lagi waktu yang tersisa untuk menikmati masa kehamilan April.
"Suka?" tanya April.
Well, yang menentukan segala jenisnya April. Karena Marc selalu menangis setiap kali akan memilihkan furniture atau sekedar perlengkapan kecil untuk debtun mereka.
Marc berbalik. Matanya sudah basah.
Ah, hormon kehamilan juga berdampak pada lelaki ini.
"Pril.. aku... Hiks hiks." Marc merengkuh tubuh April ke pelukannya.
April mengelus punggung Marc. "It's okay.. Sarangun."
Belakangan ini April harus mengatakan cintanya pada Marc. Karena mungkin selama ini April terbilang cuek, menjadikan Marc yang seperti ini. Ingin lebih diperhatikan dan manja. Hal ini juga merupakan hasil andil dari hormon kehamilan yang menular.
"Warnanya bagus.. aku, hiks hiks." Marc masih berusaha melawan sedihnya. Melihat Marc yang seperti ini lebih buruk daripada saat ia sakit.
April menariknya dari kamar. "Jawab pake anggukan sama gelengan aja." Ia kembali memeluk Marc.
"Kamu suka?"
Marc mengangguk. Tangisnya mulai reda.
"Aku sengaja pilih warna natural biar masuk ke gender mana aja. Soalnya kamu kan keukeuh gak mau tau gender."
Marc mengangguk. "Sorry.."
"Nggak apa-apa.. Sarangun.." April melesakkan wajahnya ke dada Marc.
"Sarangun.."
Mungkin ini bukan akhir yang menentukan gender apa anak mereka. Bukan juga sebuah cerita sempurna hingga mereka tua. Memang terkesan sederhana, namun berarti bagi keduanya.
Setidaknya, tidak ada lagi perpisahan atau kepergian seseorang. Kini mereka tak hanya sedang menanti buah hati. Tapi juga menanti maut yang memisahkan, seperti janji mereka.
"Bersama sampai maut memisahkan."
THE ENDKatanaAzzura
23th January 2021
B U L A N
~our name~
KAMU SEDANG MEMBACA
BULAN✅
RandomBIASAKAN FOLLOW AKUN PENULIS TERLEBIH DAHULU✨ PLAGIAT tolong sadar diri..meniru karya orang lain nggak membuatmu menjadi lebih baik. CERITA INI REAL 100% DARI IMAJINASI SAYA! KALAU KALIAN MENEMUKAN CERITA YANG BERBAU-BAU SEPERTI CERITA SAYA, TOLONG...