Moon 8

4 1 0
                                    

Vote, komen, share✨

Koreksi typo😁


.

.

.



————

Moon 8

————




.

.

.



🌚

Setelah kejadian menghebohkan sore itu, April makin tidak mau berhubungan dengan Marc. Setiap hari dia selalu melihat Mei mengantar makanan pada Marc. Bahkan beberapa kali Marc meminta tolong pada Mei.

Kini Mei terobsesi menetapkan Marc adalah Marc yang itu. Youtuber terkenal. Tapi Marc juga masih harus menutup siapa dirinya. Kalau tidak, dia bisa terciduk wartawan. Alhasil, Marc mengatakan bahwa dia adalag Marc Luis KW3000. Tapi itu tidak membuat Mei jera. Perempuan itu malah kegirangan dan berkata bahwa hanya dia yang tahu bahwa di dunia ini ada Marc Luis KW3000.

Mark menatap kepergian Mei yang katanya mau membelikan makanan. Bukan memanfaatkan, hanya saja Marc agak risih berdekatan dengan Mei. Seperti tidak ada batasan. Perempuan itu bahkan sering kali mengelus pipinya tanpa permisi. Genit sekali!

Pintu rumah April terbuka. Begitupun Topan yang sudah hampir sampai. Mark yang duduk di ambang pintu memerhatikan.

"Mau kemana, Pril?" tanya Topan.

"Nggak akan kemana-mana. Etha mau kesini?"

Topan menggeleng. "Dia tidur. Habis dari bidan juga. Kecapekan kayaknya. Ini kunci motor. Thanks ya.." Topan tersenyum di akhir kalimat.

April mengangguk, membalas senyum Topan. "Sawangsulna. Bade kamana?"

Topan melirik Marc. "Kan nganter tamu laporan."

"Oh. Iya sok."

Marc mendekat. "Gue dianter sama siapa buat laporan?" Entah kenapa ada nada tidak suka disana.

Mata Topan memicing. "Sama saya." Pandangannya beralih pada April yang menatap kunci motor di tangannya. "Sorry, Pril. Gue pinjem lagi. You know, lah.."

Marc berdecih. Ia menyugar rambutnya ke belakang. Kenapa ia merasa tidak suka pada Topan?

April mengulurkan tangan, menyerahkan kunci yang langsung direbut Marc.

"Gak! Gue maunya sama Ibu Kost," tolaknya. Menatap April dengan kesal. Ia berbalik, masuk ke tempat tinggalnya. Ia tidak mengerti, kenapa ia harus kesal hanya dengan melihat interaksi antara Topan dan April.

"Reptil, Pril?" tanya Topan.

April menggeleng. "Gua gak tau jalannya. Lo aja sama Mark berangkat. Masih mau ngurus kebun."

"Jangan lari, Pril.. He never know if you never talk. Don't parrying you from him."

April menunduk. Menatap jari-jari kakinya.

Pintu tempat tinggal Marc terbuka. Laki-laki itu keluar dengan celana Blackhawk semi pensil berwarna hitam dan baju hijau gelap. Di lehernya menggantung kalung rantai dengan taburan berlian.

BULAN✅ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang