BIASAKAN FOLLOW AKUN PENULIS TERLEBIH DAHULU✨
PLAGIAT tolong sadar diri..meniru karya orang lain nggak membuatmu menjadi lebih baik.
CERITA INI REAL 100% DARI IMAJINASI SAYA! KALAU KALIAN MENEMUKAN CERITA YANG BERBAU-BAU SEPERTI CERITA SAYA, TOLONG...
Hari ini adalah keberangkatan Marc setelah tiga hari sebelumnya penuh drama tidak mau pergi. Dia bahkan mengatakan bahwa April menyuruhkan pergi agar dia tidak melihat Marc lagi. Ada-ada saja laki-laki itu.
Topan dan Ela ikut mengantar. Etha diam di rumah karena kandungan yang sudah sangat membesar membuatnya kesulitan berjalan.
Marc juga masih diam sejak berangkat. Sampai saat ini, di Bandara. Tinggal tiga puluh menit lagi waktu mereka. Daritadi April berusaha mengajak berbicara namun hanya dijawab anggukan, gelengan dan dehaman yang entah artinya apa.
"Bby?" Kini panggilan April pada Marc sudah berubah.
"Hmm." Manik Marc menatap sayu dan kosong ke depan sana. Bibirnya juga mengatup.
April mengarahkan kamera hp Marc ke arah pria itu. Dan satu foto di dapat.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Mau susu, gak?" tanya April.
Marc melirik sekilas. Matanya menatap April sebentar, menggelengkan kepala lalu melengos malas.
April menoleh ke arah Topan. Menanyakan Marc kenapa. Tapi Topan malah mengangkat bahu, acuh.
"Gua pulang sekarang, ya? Biar lo sama Topan aja." April bangkit, mengambil tasnya yang ada di bangku.
"Ngke heula.." Marc menahan tangan April. Ia menggigit bibir.
Topan dan Ela bangkit. Membiarkan mereka berdua memiliki waktu bersama.
"Ini bukan terakhir kali ketemu, Marc. Ampun, deh!"
Marc merengut. Ia mengajak April untuk jongkok di pinggir kursi. Seperti waktu itu.
"Kalau aing pergi, kamu kangen ga?"
"Nope."
"Kenapa?"
April menatap Marc malas. "Pasti selama disana kita video call an, Bby.."