BULAN✅

Moon 6

Mari dukung dengan vote dan komen✨😁

Koreksi typo dan translator bahasa Sunda juga boleh notice😁

.

.

.

————

Moon 6

————

.

.

.

🌚

Hari ini dilalui seperti biasa. Andre juga sempat menelfon April kemarin sore. Dan Topan ngamuk di hadapan Mei yang datang lagi sore hari, setelah April menceritakan hal yang diucapkan Mei terhadap Etha.

"Tha? Si utun udah bisa nendang, belum?" tanya April. Sore ini dia sudah duduk di saung bersama Etha dan Mei.

Perempuan itu berjanji tidak berkata sembarangan lagi pada Etha, berkat pemaksaan Topan yang waktu itu membawa clurit, hahaha!

"Belum, Teh. Belum pernah ngerasain. Tapi pami kata Akang mah, sok nendang di dalem katanya lagi main takraw."

April mengerjap takjub. Biasanya bapak-bapak akan menyebut main bola. Ini.. sepak takraw? Luar biasa!

Etha cekikikan ketika melihat April. "Bercanda, Teh.."

"Topan suka manja sambil elusin perut lo, Tha?"

Etha mengangguk. "Sering. Kadang tiap pulang dari sawah osok di geureuh-geureuh ibak da kalotor."

April mengangguk paham. Melirik Mei yang sedari tadi antèng terkikik melihat youtube.

"Lihat apa, Mei?"

"Kepo!" jawabnya jutek.

April melengkungkan bibir. Sayup-sayup mendengar satu jargon yang selalu ia kenal.

"Keep safety, healty, and money, yuhuuu!"

Begitulah penutup untuk setiap video vlog atau apapun yang dilakukan pria itu.

"Ih! Ganteng banget!" Mei kembali heboh. Kini ia sedang menatap foto-foto postingan di Instagram pria tadi.

@marcluis.

"Tau gak, Teh?"

April menggeleng.

Well, kini Mei punya kesopanan untuk memanggil yang lebih tua dengan sebutan Teteh. Berkat amukan Topan kala itu.

"Ini si Marc ini followersnya udah nyaingin Attah gledek, loh!" katanya.

"Oh gitu? Terus?"

Etha mendekat, kepalanya terpogoh-pogoh ingin melihat.

"Liat, deh!" seru nya, menyodorkan layar hp.

Sebuah foto Marc yang dibuat close up tapi tidak semua. Bibir merahnya merekah. Kulitnya mulus seperti kulit bayi. Dua anting terdapat di telinga kiri. Satu anting di cuping telinga yang nampak blur.