Moon 26

6 0 0
                                    

Vote, komen, share😁

Koreksi typo^^










.

.

.






————

Moon 26

————









.

.

.







🌚

Hari ini adalah off day bagi video rutinitas. Kini Marc dibangunkan mendadak untuk menemani April ke pasar.

Niat April membangunkan hanya untuk meminta izin. Namun Marc bersikeras untum mengantarnya padahal sudah ada supir.

Marc masuk ke mobil, menyalakan kamera yang sengaja dipasang di dashboard.

"Ya, beginilah deritaku," katanya. Menatap kamera dengan lurus, tanpa ekspresi.

"Kok jatohnya kayak serial lihatlah dan bukalah mata hatimu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kok jatohnya kayak serial lihatlah dan bukalah mata hatimu.. Hahahhahaha."

Marc mendelik. "Nanti di pasar mau beli apa?"

April menyimpan tasnya di kursi, lalu kembali ke rumah.

"Bumil saat ini adalah yang paling rempong."

April kembali. Membawa thermos kecil di tangannya.

"Hati-hati naiknya. Satu tangan diatas, megang. Satu tangan lagi pegangin perut dari bawah." Marc memerhatikan setiap pergerakan April. "Kalau kamu sama supir mana ada diperhatiin."

"Kamu itu bawel tau nggak?"

"Aku cuma nggak mau itu jatoh."

"Apanya yang jatoh?" kening April bertaut.

Marc mulai menghidupkan mobil. "Perutnya, lah. Kalau gak dipegangin nanti jatoh debtunnya."

April mengerutkan kening. Jujur saja, ia tidak mengerti. "Jalan aja, deh. Aku lagi males mikir."

Mobil melaju. Beberapa kali menyalakan klakson sebagai sapaan untuk orang-orang yang mereka temui.

"Abis dari pasar mau kemana?" tanya Marc.

"Pulang, makan, tidur."

"Ampun, deh!" Ia berdecak. "Gak ada kegiatan lain, gitu?"

Kepala April menggeleng. "Aku juga udah mulai susah gerak. Terus banyak banget yang perlu disiapin, Bby.."

BULAN✅ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang