Kuy vote, komen dan share 😁
Koreksi typo^^
.
.
.
----
Moon 19
----
.
.
.
🌚
April disini lagi. Di saung ini. Entah kenapa, setiap merindukan laki-laki itu ia selalu terpikir untuk kemari.
Angin sore menghempas padi yang menghijau dan semakin tinggi. Sudah lima hari lamanya Marc ke Jakarta. Mengurusi skandal yang menjerat serta membuatbya terancam.
Kilasan memorinya bersama Marc terputar di kepala. Membuat cairan hangat meleleh di pipi.
"Teh April kunaon nangis?" Etha hendak melambaikan tangan pada Topan, memberitahunya. Namun April mencegah dengan cepat.
Mungkin karena pagi tadi Andre kembali, ia merasa sepi di rumah. Meminta Etha menginap juga tidak baik. Dia sudah bersuami dan merasa tidak enak pada Topan. Meminta Ela? Canggung sekali. Mereka tidak pernah berbincang lebih dari sekedar bertegur sapa sesama orang yang saling mengenal.
Dan bukannya berhenti, cairan itu malah semakin deras. Namun senyum April merekah. April menoleh, mendapati Etha yang kini menatapnya bingung dan khawatir-sangat polos! Dan seperti biasa, Etha pasti dibawa kemari oleh Topan yang sekalian mengecek orang-orangan sawah.
"Nggak, Tha. Gua hanya kangen."
Etha mengerutkan kening.
"Kangen sama Marc. Dan gua cuma bisa nangis. Tanpa ngomong kalau sebenernya gua kangen." Bulir bening itu kembali menetes.
Etha mengusap punggung April pelan. "Katanya kangen, tapi kenapa yang keluarnya air mata?"
April juga tidak tahu. Ia hanya tersenyum membalas ucapan Etha.
🌚
Malam harinya, tidak ada satupun pesan dari Marc. Entah kenapa, hatinya menjadi gelisah.
Jam sembilan malam. Ini sudah cukup larut bagi kebiasaan orang sini. Ia juga tidak ingin membangunkan Topan atau April untuk menemaninya. Tapi, setidaknya kabar dari Marc akan menemani.
Andre juga sama. Chatnya berakhir dengan just read dari Andre. Begitupun Icy. Sepertinya mereka lelah. Karena penyebab Andre pulang hari ini adalah Icy yang harus menghadiri pesta keluarga. Maklum, Putri Sultan.
Satu notifikasi masuk. Tapi bukan dari Marc. Melainkan dari Febi.
Kak 02 Lawrie
Masi bangun, gNah ini, terkadang April bingung. Kakaknya ini bertanya atau bagaimana? Membingungkan.
Jennifer April
Masih. Knp?Baru saja pesannya bercentang dua biru, panggilan video call masuk dari Febi.
April menerimanya. Wajah Febi yang sedang semi-duduk terpampang di layar. Dagunya berubah menjadi dua.

KAMU SEDANG MEMBACA
BULAN✅
RandomBIASAKAN FOLLOW AKUN PENULIS TERLEBIH DAHULU✨ PLAGIAT tolong sadar diri..meniru karya orang lain nggak membuatmu menjadi lebih baik. CERITA INI REAL 100% DARI IMAJINASI SAYA! KALAU KALIAN MENEMUKAN CERITA YANG BERBAU-BAU SEPERTI CERITA SAYA, TOLONG...