Bab 2: Pembagian Kelas

627 49 1
                                    

Yuk, bisa yuk vote dan comment-nya. Terima kasih.

Selamat Membaca

-Special Class-

Paulina segera mendorong tubuh lelaki itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Paulina segera mendorong tubuh lelaki itu. Rasshya, dia termasuk salah satu anak kelas istimewa yang tidak pernah diwawancarainya. Tak seperti anak kelas istimewa yang lain, Rasshya tidak terlalu menonjol. Sifatnya masih abu-abu, sulit untuk ditebak.

Meski sudah bersinggungan seperti ini, melihat baiknya lelaki ini karena ingin menolongnya, Paulina masih belum bisa memahami sifat Rasshya. Anak kelas istimewa yang terkenal sebagai penjahat di sebuah cerita dengan sifat kontroversi mereka dan hobi menindas orang yang di bawah mereka, sangat berbanding terbalik dengan lelaki di depannya.

Ibarat kata, jika lelaki di depannya itu merupakan murid kelas istimewa lainnya, Paulina akan dibiarkan terguling begitu saja. Atau kemungkinan paling buruk, sebelum dijatuhkan ke tangga dia akan dirundung terlebih dahulu. Setelah itu, dengan nahasnya ia didorong ke tangga.

"Lo gapapa?" tanya lelaki itu dengan begitu perhatian.

Bukannya menjawab, Paulina hanya terdiam, memerhatikan Rasshya dari atas hingga bawah. Lelaki itu mengenakan kemeja abu-abu muda dengan bawahan celana bermotif tartan perpaduan hitam dan abu-abu tua, sama persis dengan seragam murid biasa. Bedanya adalah pin emas khusus murid kelas istimewa yang dikancing di kerah bagian kirinya. Tata cara berpakaiannya sesuai dengan aturan yang ditetapkan sekolah, tidak siswa-siswi yang diwawancarainya akhir-akhir ini. Hanya jaket yang dikenakannya yang menjadi poin minus peraturan pakaian sekolah.

"Lo tertarik sama gue?" celetuk Rasshya kemudian.

Entah mengapa lelaki yang mengenakan bomber jacket itu ikut terdiam, membiarkan Paulina memerhatikan dirinya dengan tatapan menyelidik.

"Gila lo." Paulina mengernyitkan kening tak suka.

Barang yang dimiliki perempuan itu bermotif serba kucing. Dari tas hingga gantungan kunci hingga pelindung ponsel. Rasshya tidak tahu jika di luar kelas istimewa ada penggila kucing selain teman sekelasnya, Bianca.

Lelaki itu kemudian langsung menggeser pelan tubuh Paulina untuk membukakan jalan. Tanpa berpamitan, ia pergi menuruni tangga. Saat Paulina ingin menyusulinya untuk mengucapkan terima kasih, seorang perempuan berperawakan elok dengan rambut badai dicat ombre hitam dan rich copper, berlari mengejar lelaki itu duluan. Dia Bianca Irene Delancey, salah satu anak kelas istimewa yang terkenal dengan sumbu pendeknya.

Paulina bergeming di tempat, mengundurkan niatnya untuk mengejar lelaki itu. Keberadaan Bianca seakan-akan menyadarkannya jika seseorang dari kelas rendahan lebih baik menjauh dari kalangan atas agar tak menimbulkan perkara.

Stuck In: Special ClassTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang