Bab 11: Binder Berwarna Merah Muda

306 31 1
                                    

Kata apa yang diawali dengan V dan diakhiri dengan E yang bisa buat Author senang?

Vote.

Jadi, jangan lupa vote-nya, Kakak. Sekalian comment😗.

Selamat Membaca

-Special Class-

"Lo ngapain di sini?" tanya Natha terkejut melihat kehadiran Paulina

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lo ngapain di sini?" tanya Natha terkejut melihat kehadiran Paulina.

Paulina memutar bola mata malas. "Seharusnya gue yang nanya. Ngapain lo masuk ke ruangan ini?"

Paulina terdiam sejenak. Dia tersadar akan sesuatu. Dengan Natha membobol pintu ruangan ini, maka dia bisa keluar dan membeli makanan. Seharusnya dia berterima kasih kepada perempuan tomboi itu.

"Eh, tapi makasih. Gue jadi bisa keluar." Paulina menepuk pundak Natha sebelum keluar.

Dengan kecepatan tinggi, Paulina berlari keluar dari ruangan dan segera menjalankan rencananya, yaitu membeli cemilan dan kembali ke ruang bimbingan sebelum Bu Indri tiba. Sedangkan Natha sendiri mengubek-ubek setiap rak buku yang ada di ruangan. Sampai akhirnya ia menemukan sebuah binder berwarna merah muda yang dihiasi beberapa stiker dan manik-manik.

Udara sekitar terasa pengap, ruangan ini terasa sempit. Natha merasa tak perlu berlama-mana di sini. Tanpa berbicara apa pun, perempuan itu berjalan mendekati kursi yang tadi Paulina duduki dan meletakkan binder yang dipegangnya tadi di atas busa kursi berbahan kayu jati tersebut.

-Special Class-

Paulina yang baru saja kembali dari toserba, dikejutkan dengan sebuah binder berwarna merah muda yang tergeletak di atas kursi kerjanya. Dengan hiasan yang cantik dan imut, jelas sekali buku ini milik seorang perempuan. Apakah ini milik Natha? Tetapi tadi gadis itu hanya membawa sebuah obeng. Tidak mungkin kan binder ini milik Arsen yang bengis.

"Punya siapa, ya?"

Sembari memikirkan siapa pemilik binder ini, lebih baik ia memasukkan barang-barangnya ke dalam totebag miliknya. Perjalanannya tadi dari toserba hingga kembali ke sini, membuatnya mengambil keputusan untuk pulang.

Buku-buku yang disusun mengapit, tak meninggalkan cela. Ruangan yang pengap karena terlalu banyak rak buku yang mengisi. Sampah kertas yang memenuhi lantai. Hingga Bu Indri yang tak pernah puas dengan karyanya. Bukannya mengeluarkan ide, bisa-bisa kepala Paulina pecah. Alam liar yang dipenuhi binatang buas bahkan lebih terdengar manusiawi daripada ruangan sempit penuh tuntutan ini.

Stuck In: Special ClassTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang